Banjir di Jakarta

Anies Klaim Banjir Jakarta Cepat Surut Atas Izin Allah, Faktanya Banyak Lokasi yang Tergenang Air

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim banjir yang menerjang ibu kota akibat hujan ekstrem sejak Selasa (18/1/2022) kemarin bisa cepat surut.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribunnews / (Warta Kota/ Joko Supriyanto)
Banjir di Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim banjir yang menerjang ibu kota akibat hujan ekstrem sejak Selasa (18/1/2022) kemarin bisa cepat surut. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim banjir yang menerjang ibu kota akibat hujan ekstrem sejak Selasa (18/1/2022) kemarin bisa cepat surut.

Hal ini diungkapkan Anies lewat postingannya di akun instagram miliknya (@aniesbaswedan).

"Jakarta dilanda hujan ekstrim tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah, Kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil," tulis Anies dalam unggahannya itu dikutip Rabu (19/1/2022).

Ia pun memastikan, banjir yang mengepung Jakarta bisa surut kurang dari 6 jam sejak hujan berhenti.

"Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," ujarnya.

Baca juga: Pamer Kemegahan JIS saat Jakarta Kebanjiran, PSI: Anies Buang Muka dari Realita Warga

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berkilah, banjir yang terjadi kemarin tak bisa dihindari lantaran curah hujan ekstrem di atas 150 milimeter (mm).

Sedangkan, kapasitas drainase di Jakarta hanya berkisar di angka 50 sampai 100 mm.

Tampak gerbang Tol Cempaka Putih yang ditutup karena terdampak banjir Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022)
Tampak gerbang Tol Cempaka Putih yang ditutup karena terdampak banjir Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022) (ISTIMEWA)

"Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," kata Anies.

Guna mengatasi banjir, sebanyak 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyedot genangan.

Sebanyak 480 pompa stasioner juga disiapkan di daerah yang rawan banjir.

"Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas," tuturnya.

Lalu apa benar banjir di DKI benar-benar surut

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Rabu (19/1/2022) hingga pukul 15.00 WIB ada 102 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang tergenang.

Baca juga: 64 RT di Jakarta Terendam Banjir, Kelurahan Tegal Alur Paling Parah

Rinciannya, Jakarta Barat ada 93 RT dan Jakarta Utara 9 RT.

Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 40 hingga 90 sentimeter (cm).

Imbasnya, hampir seribu warga Tegal Alur, Jakarta Barat mengungsi di 11 titik yang disiapkan Pemprov DKI.

Banjir di kawasn Rorotan, Cilincing, Rabu (19/1/2022).
Banjir di kawasn Rorotan, Cilincing, Rabu (19/1/2022). (TMC Polda Metro Jaya)

Anies disebut buang muka dari realita warga

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian Untayana mengkritisi tidak fokusnya Gubernur Anies Baswedan dalam penanganan banjir sehingga ibu kota kembali dilanda banjir dua hari terakhir.

Menurut Justin, Gubernur Anies hanya fokus pada hal bersifat monumental, seremonial hingga beautifikasi, seperti penyelenggaraan Formula E hingga Jakarta International Stadium (JIS).  

Bahkan, saat warga ibu kota tergenang banjir, Anies justru memamerkan kemegahan hingga check sound system Stadion JIS bersama musisi di akun media sosialnya.

Justin meminta Gubernur Anies untuk berhenti berleha-leha, karena yang paling menderita akibat banjir adalah masyarakat Jakarta sendiri.

Baca juga: Diguyur Hujan Lebat, 350 Kepala Keluarga di Pakuhaji Terendam Banjir Setinggi 80 Cm

Baca juga: Waspada, Kasus Varian Omicron di Jakarta Nyaris Tembus 1.000

"Kami kira Gubernur Anies hanya mau fokus di hal-hal mudah dan sarat potensi glorifikasi seperti JIS dan Formula E. Tapi, itu sama saja membuang muka terhadap realita bahwa warga dirugikan oleh banjir terus-menerus yang tidak ditangani baik sekalipun telah menelan uang pajak mereka ratusan triliun," ujar Justin dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com, Rabu (19/1/2022).  

“Sungguh, sepertinya kita tidak bisa berharap banyak Pada Anies di masa jabatannya yang tinggal beberapa bulan lagi ini." sambungnya.

Baca juga: Jakarta Kembali Kebanjiran, PSI: Kalau Anies Gubernur Normal Mestinya Ada Tindakan Nyata

Baca juga: Anies Baswedan Dinilai Sibuk Pamer JIS, PDIP Beri Kritik Pedas Soal Penanganan Banjir dan Omicron

Tampak gerbang Tol Cempaka Putih yang ditutup karena terdampak banjir Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022)
Tampak gerbang Tol Cempaka Putih yang ditutup karena terdampak banjir Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022) (ISTIMEWA)

Menurut Justin, kebijakan penanganan banjir Gubernur Anies Baswedan memang tidak efektif. Sebab, persoalan banjir tidak pernah menunjukan perbaikan berarti sedikit pun setiap tahun.

Bahkan, hingga Rabu (19/01) ini, terdapat 31 RT yang masih terendam, yang menyebabkan 873 warga terpaksa mengungsi.

Oleh karena itu, Justin tidak kaget jika Jakarta kembali terendam banjir.

"Aneh, kalau masih ada yang kaget Jakarta banjir," ujarnya. 

Justin mengatakan masalah intensitas hujan yang meningkat setiap tahun, penurunan permukaan tanah, tata kota yang buruk, tidak dinormalisasinya sungai, merupakan jaminan bahwa banjir terus berulang tiap tahun di Jakarta.

Baca juga: PSI Sindir Anies Gelar Formula E di Lahan Buangan Lumpur, Gerindra: Laut Diurug Aja Keras

Baca juga: Anies Baswedan Lebih Cocok Jadi Cagub DKI Jakarta, Gerindra Soal Capres: Prabowo Terdepan

"Kalau Anies Gubernur normal, tentu mestinya ada keinginan dan tindakan nyata untuk membawa perbaikan tiap tahunnya dalam penanganan banjir, anggarannya ada, namun sepertinya penanganan banjir di Jakarta masih jalan di tempat," kata Justin.

Anggota Fraksi PSI Justin Adrian saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Anggota Fraksi PSI Justin Adrian saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (12/9/2019). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Justin menyayangkan anggaran ratusan triliun dalam empat tahun masa jabatan Gubernur Anies tidak memperlihatkan hasil terhadap masalah-masalah utama ibukota. 

"Yang terbaru di 2021 kemarin, terkait kebijakan sumur resapan yang menelan angka hingga ratusan miliar."

"Selain pengerjaannya yang berantakan, pemilihan lokasinya juga tidak jelas."

"Sepertinya Gubernur Anies hanya fokus kepada hal yang bersifat monumental, bukan kepada hal -hal yang pokok untuk mengatasi banjir, seperti penguatan saluran air, penyediaan pompa air, atau normalisasi," tuturnya.

Diketahui, tugas dan kewenangan Komisi D DPRD DKI Jakarta meliputi pekerjaan umum, perumahan dan gedung pemerintah daerah, tata ruang, pengawasan dan penertiban bangunan, pertamanan dan pemakaman, kebersihan, pengelolaan lingkungan hidup daerah.

Sebagai informasi, Jakarta pada Selasa (18/1/2022) diguyur hujan sejak pagi tadi.

Imbasnya, puluhan pemukiman warga hingga belasan ruas jalan tergenang.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI per 18.00 WIB tadi, banjir terjadi di 47 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Selain karena curah hujan tinggi, banjir juga disebabkan oleh luapan Kali Angke dan Kali Semonggol.

Ketinggian air cukup bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga nyaris mencapai satu meter.

Kelurahan Tegal Alur menjadi wilayah terparah yang dilanda banjir hari ini.

Puluhan warga yang tinggal di wilayah itu terpaksa mengungsi imbas banjir yang menerjang rumah mereka.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved