Bela Anies Baswedan, Anak Buah Ungkap 3 Alasan Banjir Rendam 102 RT di Tegal Alur Tak Surut 6 Jam
Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Dudi Gardesi membela Gubernur Anies Baswedan yang mengklaim banjir surut dalam waktu cepat. Ini penjelasannya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Suasana banjir yang merendam 11 RT di RW 002 Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (19/1/2022). (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)
Hingga malam ini, Kelurahan Tegal Alur masih menjadi lokasi terparah. Ketinggian banjir dilaporkan mencapai 40-85 cm.
Imbasnya, sebanyak 234 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 965 jiwa masih mengungsi di lokasi yang telah disiapkan.
"Untuk warga Kelurahan Tegal Alur ada 11 tempat pengungsian yang disediakan, yakni di Rusunawa Binaan Tegal Alur, Musala Al-Hidayah, belakang Bubur Olo-Olo, RPTRA Alur Anggrek, Masjid Darurohman, Majlis Ta'lim Al-Hikmah, RPTRA Kemuning, Majlis Ta'lim Durrotul Abiddin, Musala Al-ikhlas, Masjid Nurul Hidayat dan Majelis Nurul Husna," lanjutnya.
Kemudian disusul dengan Kelurahan Kamal dengan ketinggian banjir 40-50 cm. Adapun total pengungsi mencapai 65 jiwa.
"Di Kelurahan Kamal terdapat satu lokasi pengungsian di Majelis Talim Nurul Hidayah," ungkapnya.
Selanjutnya, Kelurahan Cengkareng Barat dengan ketinggian 40-70 cm dengan total pengungsi 130 jiwa.
"Di Kelurahan Cengkareng Barat ada 3 tempat pengungsian yakni di Musala Al Hidayah RT 07 RW 10, Masjid An Nur dan RedDoorz," jelasnya.
Adapun penyebab banjir ini dilaporkan lantaran sejumlah faktor, diantaranya curah hujan yang tinggi, banjir ROB dan luapan Kali Semongol.