Pembelajaran Tatap Muka
Kasus Covid-19 Naik, Kapasitas PTM di Kota Tangerang Kembali 50 Persen
Pemerintah Kota Tangerang kembali memperketat beberapa aturan di wilayahnya karena kasus Covid-19 kembali merangkak naik.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang kembali memperketat beberapa aturan di wilayahnya karena kasus Covid-19 kembali merangkak naik.
Hari ini, Pemerintah Kota Tangerang menggelar Rapat Koordinasi bersama seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Lurah se-Kota Tangerang.
Sebagai langkah tindak lanjut terjadinya penambahan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyampaikan agar seluruh jajaran OPD Pemkot Tangerang tidak lengah sedikitpun dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
Khusus ya di wilayah Kota Tangerang terlebih dalam beberapa hari terjadi lonjakan kasus masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Hingga 10 Januari 2022 kasusnya cenderung landai, tapi mulai 10 Januari hingga kemarin terjadi lonjakan kasus," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: 6 Hari Dihentikan Akibat Kasus Covid-19, PTM di SMAN 6 Jaksel Kembali Digelar
Baca juga: Bersiaga di Sekolah, Satpol PP Bakal Awasi Protokol Kesehatan Saat PTM 100 Persen
"Untuk itu harus diingat, kita semua tidak boleh lengah, untuk Dinas Perkim dan Dinkes agar segera disiapkan fasilitas penanganannya," sambungnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, Pemerintah Kota Tangerang kembali memberlakukan pola kerja dengan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO).
Terutama untuk di instansi pemerintah serta pembatasan hingga penutupan sementara fasilitas umum milik pemerintah daerah.
"Mulai Senin agar kepala OPD mengatur pegawainya yang WFH dan WFO hingga 50 persen, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara," tegas Arief.
Kemudian terkait dunia pendidikan, Pemerintah Kota Tangerang akan merubah kembali pola pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi 50 persen.
Sebagai informasi saat ini PTM berjalan dengan kapasitas 100 persen.
"Kapasitas PTM akan kembali ke 50 persen seperti yang sebelumnya pernah diberlakukan," ujar Arief.
Berdasarkan data yang disadur dari https://covid19.tangerangkota.go.id/ pada Rabu (19/1/2022) malam ada 84 kasus baru Covid-19 di Kota Tangerang.
"Kemarin itu di angka 27 kasus baru, naik ke 44 kasus baru, dan Rabu malam terdapat 84 kasus baru warga Kota Tangerang yang terpapar Covid-19," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, Kamis (20/1/2022) pagi.
Kata dia, umumnya pasien tersebut hasil dari screening yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang ketika ada laporan kasus Covid-19
Para pasien Covid-19 di wilayah tersebut pun mayoritas merasakan tanpa gejala dan gejala ringan.
Sehingga, lanjut Dini, mayoritas pasien menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Tapi tetap kami pantau, kalau rumahnya enggam memungkinkan untuk Isoman, petugas akan menarik ke Puskesmas yang dijadikan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) ataupun RSUD," ujar dia.
Dini melanjutkan, baik RIT ataupun RSUD Kota Tangerang hanya diisi oleh sembilan pasien Covid-19.
Selebihnya berada dalam pemantauan petugas kesehatan di masing-masing lokasi isoman.
Kendati demikian, Dini mengaku, dari lonjakan kasus baru Covid-19 di wilayahnya, mayoritas terpapar varian Delta, bukan Omicron.
Pasien yang terpapar varian Omicron baru empat pasien, itupun hasil laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
"Awal mula itu kan dilaporkan dua pasien dari salah satu rumah sakit, mereka mendapati ciri-ciri yang disebutkan (Omicron), lalu sampel kami kirim ke pusat. Memang dari riwayat mereka kontak erat dengan orang dari perjalanan luar negeri," tutur Dini.
Kemudian satu pasien lagi yang terpapar varian Omicron berdasarkan laporan Kemenkes, waktu itu, pasien dirawat di rumah sakit di Jakarta.
Seorang lainnya punya riwayat kontak erat dengan pegawai di Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi bukan klaster keluarga, beda-beda ya. Tapi saat ini seluruh pasien varian Omicron itu sudah sembuh, sudah selesai masa isolasinya," pungkas Dini.
