Profil dan Rekam Jejak Edy Mulyadi yang Sebut IKN Tempat Jin Buang Anak dan Prabowo

Edy Mulyadi pernah melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri pada 21 November 2019.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunKaltim
Tangkapan Layar dari kanal youtube Edy Mulyadi, pernyataannya dalam video tersebut membuat masyarakat resah bahkan geram dengan melontarkan kata-kata tidak pantas.Lalu siapa Edy Mulyadi, sosok yang viral gara-gara menghina Kalimantan dan rendahkan Prabowo Subianto? simak profil dan nasibnya kini. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Edy Mulyadi menjadi sorotan publik Indonesia setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait penolakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. 

Dalam video yang beredar, seorang warga yang sebelumnya tidak terlalu dikenal masyarakat Indonesia itu berani menyebut lokasi IKN yang dipilih pemerintah di Kaltim sebagai tempat jin buang anak.

Tak hanya itu, Edy juga menyebut Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai "macan mengeong".

Video viral Edy Mulyadi yang mengeluarkan pernyataan yang menyinggung masyarakat Kalimantan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) kini tengah menjadi sorotan.

Baca juga: Edy Mulyadi Hina Kalimantan dan Prabowo, Gerindra Naik Pitam Hingga Kesultanan Kutai Bakal Kirim Jin

Bahkan, tagar #TangkapEdyMulyadi dan #Kalimantan menjadi trending topik 1 di Twitter.

Belakangan, sejumlah tokoh termasuk yang ada di Kalimantan bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi tersebut.

Lalu, sebenarnya siapa dan bagaimana rekam jejak Edy Mulyadi?

Sebut IKN Tempat Jin Buang Anak

Berikut sederet fakta soal Edy Mulyadi yang sudah dirangkum TribunJakarta.com:

Video pernyataan Edy Mulyadi diduga menghina lokasi IKN di Kalimantan sebagai tempat jin buang anak, beredar luas dan viral di media sosial.

Baca juga: PKS DKI Dukung Penolakan UU IKN: Biar Waktu yang Membuktikan, Seperti Omnibus Law

Video itu di antaranya dibagikan akun Twitter @YRadiato.

"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.

pemenang sayembara desain Ibu Kota Negara (IKN)
pemenang sayembara desain Ibu Kota Negara (IKN) (pemenang sayembara desain Ibu Kota Negara (IKN))

Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.

Baca juga: Disetujui Jokowi, Ini Penampakan Desain Istana Negara IKN Baru Karya Nyoman Nuarta Banjir Pujian

"Pasarnya siapa?" jelasnya.

"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun disana," sambungnya.

Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal di mana rekan yang ada disebelahnya berada.

"Enggak ada, nih sampean tinggal dimana om?" ungkapnya.

"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah disana," sambungnya.

Baca juga: RUU IKN Disahkan, Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim Dilakukan Bertahap selama 23 Tahun

Edy Mulyadi pun menertawai salah satu orang memberikan suaranya dan berteriak bahwa hanya monyet yang mau menjadi warga Ibu Kota Baru.

"Gua mau jadi warga Ibu Kota Baru, mana mau," ujarnya.

"Hanya monyet," teriak seorang pria yang tidak tau keberadaanya.

Prabowo Disebut "Macan Mengeong"

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menunggangi kuda saat memeriksa pasukan peserta kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014).
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menunggangi kuda saat memeriksa pasukan peserta kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014). (wartakotalive.com/Henry Lopulalan)

Selain hina Kalimantan, Edy Mulyadi juga memberikan pernyataan yang merendahkan Prabowo Subianto.

Ya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.

Atas ungkapan tersebut kader Partai Gerindra naik pitam.

Baca juga: Ada Deklarasi Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, Kata Petinggi Gerindra Bila Jokowi Jadi Wakil Prabowo

Merejka tak terima bos besarnya, Prabowo Subianto dihina begitu saja.

Bahkan kader partai Gerindra sudah membuat laporan polisi terkait hal tersebut.

"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy yang dikutip dari YouTube MimbarTube, Minggu (23/1/2022).

"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa, itu nggak masuk dalam perhitungan kamu, Menteri Pertahanan? Jangan adik kamu punya lahan di sana," teriaknya dalam video.

Dia juga menyebut adik Prabowo Subianto yang juga politikus senior Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, memiliki sejumlah lahan di lokasi proyek ibu kota baru, terkait pengembang proyek nantinya di IKN.

Edy Mulyadi Dilaporkan ke Polisi

Selain hina Kalimantan, Edy Mulyadi mengolok-olok Prabowo Subianto dengan pernyataan merendahkan.

Ya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.

Atas ungkapan tersebut kader Partai Gerindra naik pitam.

Merejka tak terima bos besarnya, Prabowo Subianto dihina begitu saja.

Baca juga: Balas Sindiran Suara Sumbang dari Anies, Giring Tengok Permukiman Kumuh Sekitar JIS dan Sebut Firaun

Bahkan kader partai Gerindra sudah membuat laporan polisi terkait hal tersebut.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy yang dikutip dari YouTube MimbarTube, Minggu (23/1/2022).

"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" teriaknya kembali dalam video.

Menanggap hal tersebut, Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor menyebut bahwa melaporkan Edy ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Prabowo Subianto.

DPD Gerindra Sulut merasa tidak terima ketum mereka dihina seperti itu.

"Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang," ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor.

Baca juga: Blusukan ke Makassar, Anies: Doakan 10 Bulan Selesaikan Amanah, Setelah Itu Berjuang untuk Indonesia

Laporan itu teregister dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/29/I/2022/SPKT/POLDA SULUT.

Edy Mulyadi dilaporkan atas dugaan melakukan ujaran kebencian melalui media sosial pada 21 Januari 2022.

Viral video mantan calon legislatif (caleg) PKS hina Kalimantan jadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, mantan caleg PKS yang belakangan diketahui bernama Edy Mulyadi diduga menyebut lokasi IKN (Ibu Kota Negara) tempat jin buang anak.

Tak hanya itu, Edy Mulyadi juga menarasikan IKN merupakan pasar kuntilanak dan genderuwo.

Pernyataan eks caleg PKS tersebut mencederai perasaan masyarakat Kalimantan.

Beberapa pihak menyayangkan pernyataan Edy Mulyadi yang viral di twitter, dan tersebar di sosial media lainnya.

Untuk diketahui PKS merupakan partai politik yang lantang menolak adanya ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Dalam video yang viral tersebut, Edy Mulyadi diduga mengatakan bahwasanya Kalimantan adalah tempat jin membuang anak.

"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujarnya.

Ditambah lagi muncul cuplikan video Edy Mulyadi yang mengatakan jika pasar ibu kota negara (IKN) baru adalah kuntilanak dan genderuwo.

"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Putuskan Nusantara jadi Nama Ibu Kota Baru di Kaltim, Berikut Alasan dan Asal-usulnya

Sosok Edy Mulyadi tak sendiri, di dalam video tersebut terdapat beberapa orang yang diduga merupakan akder PKS.

Mereka tampak tertawa mendengarkan pernyataan yang terlontar dari mulut Edy Mulyadi.

Bahkan salah satu di antara mereka mengungkapkan hanya monyet yang mau pindah dan bangun rumah di Kalimantan.

Dalam video tersebut tampak orang-orang tersebut mengolok-ngolok Kalimantan.

Sontak video tersebut jadi sorotan hingga muncul banyak kecaman terhadap sosok Edy Mulyadi, politisi PKS.

Kesultanan Kutai Bakal Kirim Jin

Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura akhirnya angkat bicara, perihal video penghinaan yang dilakukan Edy Mulyadi terhadap masyarakat Kalimantan.

Edy Mulyadi mengungkapkan bahwa Kalimantan merupakan tempat Jin buang anak, saat menyampaikan penolakan atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Sekretaris Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Awang Yacob Luthman (AYL) menyampaikan kekesalannya atas pernyataan Edy Mulyadi Mulyadi tersebut.

Bahkan, dirinya tegas meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf secara terbuka.

Terlebih kata dia, wilayah yang akan menjadi IKN nantinya merupakan wilyah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, sehingga ia menegaskan ucapan tersebut sangat tidak pantas dan tidak beradab.

"Secara kelembagaan, kita minta Edy Mulyadi cukup meminta maaf secara terbuka," ungkap AYL kepada awak media, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Ahok Dinilai Belum Pantas Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara, Ini Alasannya

Lanjut dia, sebagai orang yang paham adat, diakuinya pihaknya dan masyarakat di tanah Kutai memang memuliakan jin.

“Kita di sini di tanah Kutai memuliakan jin. Jadi bukan berarti tempat kita ini tempat membuang jin. Tapi di sini para jin malah beranak pinak,” tegasnya.

AYL juga menegaskan, jika Edy Mulyadi tidak meminta maaf, pihaknya dari kesultanan akan mengirimkan jin ke Edy Mulyadi agar yang beraangkutan paham seperti apa jin yang ada di Kalimantan.

Jadi tegasnya, apabila Edy Mulyadi tidak meminta maaf. Kesultanan Kutai akan mengirimkan jin ke Edy Mulyadi.

Karena dari sisi kelembagaan, pihaknya hanya cukup meminta Edy Mulyadi untuk minta maaf.

Ia menambahkan, dengan kejadian tersebut, Bhineka Tinggal Ika tidak seperti yang diharapkan.

"Kalau dia tidak minta maaf juga, kita akan merumuskan untuk segera melaporkan pihak kepolisian, apabila diperlukan," pungkasnya.

Profil Edy Mulyadi dan Rekam Jejaknya

Berikut ini adalah Profil Edy Mulyadi dan rekam jejaknya. 

Dilansir berbagai sumber, Edy Mulyadi lahir di Jakata, 8 Agustus 1966 (55 tahun).

Edy merupakan seorang wartawan senior di Forum News Network (FNN). Dia sebe;lumnya disebut-sebut pernah menjadi wartawan sejumlah media massa ternama.

Edy Mulyadi sempat mencalonkan diri sebagai caleg dari PKS pada Pemilu 2019 dari Dapil Jakarta 3, namun dia gagal terpilih.

Edy Mulyadi juga tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama 2019.

Edy Mulyadi pernah melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri pada 21 November 2019.

 
Sukmawati dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena pernyataannya yang dinilai membandingkan Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.

Pada 17 Desember 2020, Edy Mulyadi juga pernah dipanggil Bareskrim Polri sebagai saksi untuk kasus penembakan 6 laskar FPI pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS).

Kini, Edy Mulyadi kerap muncul sebagai sosok yang kontra terhadap pemerintah lewat video-videonya di YouTube, yang terbaru ia sedang santer kritik proyek IKN di Kalimantan Timur.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terjawab Sudah Siapa Edy Mulyadi, Inilah Profil Pria yang Viral Gara-gara Hina Kalimantan & Prabowo

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved