Pemkot Sampai Kesal Banyak Warga Depok dan Tangsel Buang Sampah di Jaksel: Susah Dikasihtahunya

Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Jakarta Selatan, Imam Bahri membeberkan kendala dalam upaya mengurangi sampah.

TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar
Sejumlah ekskavator di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Jakarta Selatan, Imam Bahri membeberkan kendala dalam upaya mengurangi sampah di wilayahnya.

Diketahui, tumpukan sampah di Jakarta Selatan mencapai 1.500 ton per hari.

Menurut Imam, banyak warga di wilayah perbatasan yang membuang sampah sembarangan di kawasan Jakarta Selatan.

"Susahnya begitu. Kadang orang wilayah lain tuh buang sampah di wilayah kita. Mereka dari Depok, Tangerang Selatan. Susah dikasihtahunya," kata Imam saat dihubungi, Rabu (26/1/2022).

Imam menyebutkan warga di wilayah perbatasan itu biasanya membuang sampah di pinggir jalan kawasan Jakarta Selatan saat Subuh.

"Mereka buang sampah pas Subuh. Lihat aja di perbatasan-perbatasan, di jembatan, sampah dibungkus plastik merah, plastik hitam," ujar dia.

Ia menuturkan, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan sempat melakukan operasi tangkap tangan kepada pembuang sampah.

Baca juga: Pemuda di Bekasi Dibuat Tak Bernyawa Oleh Teman Sendiri, Keluarga Minta Keadilan: Nyawa Bayar Nyawa

"Dulu pernah ada operasi tangkap tangan di Pasar Minggu. Cuma saya nggak tau, apa harus dibuat aturan yang lebih kencang, apa gimana ininya. Sanksinya apa. Susah juga," tutur Imam.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan menargetkan mengurangi sampah sebanyak 23 persen atau 345 ton per hari.

Menurut Imam, target tersebut tidak terlalu besar karena pengelolaan sampah yang dinilai belum maksimal.

"Enggak muluk-muluk sih, enggak bisa ini juga karena pengelolaan sampah belum bisa maksimal," ujar dia.

Baca juga: Mau Jenguk Orangtua, Wanita di Tangerang Bernasib Nahas saat Kernet Tiba-tiba Tutup Pintu Angkot

Ia menuturkan, sejauh ini Pemkot Jakarta Selatan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi sampah

Beberapa di antaranya melalui bank sampah, budidaya ulat maggot, pengolahan minyak jelantah, dan eco enzyme.

"Bahkan ada wilayah yang warganya bersedekah lewat pengolahan minyak jelantah itu. Jadi mereka kumpulkan minyak jelantah itu dan dapat uang. Tapi kebanyakan warganya yang memilih disedekahkan uangnya," tutur Imam.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved