Pemuda Tewas di Kamar Mandi
Pengakuan Kakak Korban Saat Ditemui Keluarga Pelaku, Anggap Ikat Tangan dan Lakban Mulut Cuma Prank
Keluarga pelaku dugaan pembunuhan pemuda berinisial AY (19) di Pondok Gede, Kota Bekasi sempat mendatangi pihak korban. Ini kata kakak korban.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Keluarga pelaku dugaan pembunuhan pemuda berinisial AY (19) di Pondok Gede, Kota Bekasi sempat mendatangi pihak korban.
Keluarga Tegar menyebut tindakan pelaku yang mengikat tangan dan melakban mulut AY hanya Lelucon atau prank.
Hal ini disampaikan Ahmad Nashir (43), kakak kandung korban berinisial AY (19) yang tewas diduga dibunuh oleh rekannya sendiri bernama Tegar (20).
Nashir mengungkap, pihaknya telah berjumpa dengan keluarga terduga pelaku beberapa waktu lalu setelah kabar dugaan pembunuhan mencuat.
Hal ini pasca-keterangan saksi MG (13), pemilik rumah tempat korban ditemukan tewas diduga dibunuh dengan tangan dan kaki terikat serta mulut ditutup lakban.
Baca juga: Misteri Kematian Pemuda di Bekasi: Berawal Bocah 13 Tahun Bersuara, Kini Tegar Di Mana Kau Berada?
Baca juga: Bocah 13 Tahun Buka Suara, Ungkap Kematian Tak Wajar Pemuda di Bekasi Ternyata Dihabisi Sahabatnya
"Keluarga pelaku itu datangnya malam setelah Maghrib dan itu berbicara meminta maaf kalau ini hanya sekedar bercanda, bahasa anak sekarang nge-prank ya," kata Nashir.
Nashir menambahkan, adiknya dengan terduga pelaku memang berteman cukup dekat. Mereka berasal dari sekolah dasar (SD) yang sama.
Beranjak dewasa, pertemanan keduanya tetap terjalin. Kepribadian AY di mata keluarga dinilai polos dan tidak pernah berbuat hal-hal aneh, apalagi sampai terlibat perselisihan.

"Kalau untuk perselisihan (dengan terduga pelaku) adik saya polos," tegasnya.
Nashir juga belum mengetahui secara pasti dugaan motif pembunuhan, sebeb hingga saat ini pelaku masih melarikan diri.
"Kalau untuk motif, mohon maaf kita juga nggak tau, (dugaan perselisihan asmara) Dia (korban) nggak pernah cerita," paparnya.
Kematian AY awalnya disangka sebagai kecelakaan akibat jatuh dari tangga rumah menuju toilet, hal ini berdasarkan cerita rekayasa yang diduga dibuat terduga pelaku bernama Tegar (20).
Pada saat itu, di tempat kejadian perkara terdapat dua orang saksi salah satunya MG (13) anak pemilik rumah.

MG sempat menyaksikan secara langsung ketika AY dalam posisi sujud dengan kaki dan tangan terikat ke belakang menggunakan tali rafia serta mulut tertutup lakban.