Pemuda Tewas di Kamar Mandi 

Pengakuan Kakak Korban Saat Ditemui Keluarga Pelaku, Anggap Ikat Tangan dan Lakban Mulut Cuma Prank

Keluarga pelaku dugaan pembunuhan pemuda berinisial AY (19) di Pondok Gede, Kota Bekasi sempat mendatangi pihak korban. Ini kata kakak korban.

SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Ilustrasi mayat. Keluarga pelaku dugaan pembunuhan pemuda berinisial AY (19) di Pondok Gede, Kota Bekasi sempat mendatangi pihak korban. 

Kondisi korban saat itu sudah tidak sadarkan diri, terduga pelaku lalu meminta MG untuk menyembunyikan kejadian tersebut dan mengarang korban terjatuh dari tangga.

Dalam posisi tidak sadarkan diri, AY dilarikan ke rumah sakit tedekat oleh keluarga korban namun nyawanya telah tiada.

Jasadnya lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan di pemakaman keluar daerah Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Selang satu hari pasca-kejadian, MG akhirnya angkat bicara. Bocah berusia 13 tahun ini bercerita ke orangtuanya perihal kejadian yang menimpa AY.

Dari cerita MG ini, keluarga korban selanjutnya melaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana pembunuhan pada Sabtu (22/1/2022).

Namun, terduga pelaku diketahui telah melarikan diri. Jejaknya terakhir terlihat oleh warga setempat pada, Kamis (20/1/2022).

Keluarga Korban Sempat Dikelabui 

Ahmad Nashir (43), kakak kandung AY (19) pemuda yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh temannya sendiri di Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi mengaku sempat merasa dikelabui.  

Nashir mengatakan, adiknya dengan terduga pelaku bernama Tegar (20) merupakan teman dekat yang kerap main bersama.  

Pada hari kejadian, Selasa (18/1/2022), adiknya diajak bermain oleh terduga pelaku ke kediaman seorang temannya di Jalan Taruna 3 RT 05 RW 02 Kelurahan Jatiwaringin.  

"Pelaku datang kerumah jemput adik saya, saya dengar cerita bahwa adik saya dengan pelaku ini dulu teman SD," kata Nashir di makam korban, Selasa (25/1/2022).  

Pihak keluarga lanjut dia, sempat percaya dengan narasi yang dilontarkan terdug pelaku ketika memberitahukan kondisi korban yang tidak sadarkan diri.  

"Kita tidak ada pikiran gimana-gimana karena laporan pertama itu dia (terduga pelaku) bilang jatuh dari tangga, terpeleset dari kamar mandi," ungkapnya.  

Hal ini pula yang membuat keluarga memilih tidak melakukan tindakan hukum ketika mendapati korban meninggal dunia.  

Jasadnya disemayamkan di tempat pemakaman keluarga, lalu pada Jumat (21/1/2022) barulah kabar mengejutkan terkuak.  

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved