Kondisi Terbaru TMII
Target Rampung Oktober 2022, Revitalisasi TMII Usung Konsep Indonesia Opera
Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditargetkan rampung pada Oktober 2022 mendatang. Ini konsepnya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditargetkan rampung pada Oktober 2022 mendatang.
Diketahui, TMII mengalami revitalisasi untuk mendukung Presidensi G20 Tahun 2022.
Hal ini pun tertuang dalam Perpres Nomor 116 Tahun 2021 membahas tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Mengusung konsep Indonesia Opera, TMII bakal bertransformasi menjadi The Ultimate Showcase of Indonesia.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) selaku pengelola TMII mengatakan proses revitalisasi ini bakal rampung pada Oktober 2022 mendatang.
Baca juga: Mantan Karyawan TMII Ungkap Sistem Kerja di Bawah Yayasan Milik Soeharto, Warga Sekitar Dilibatkan
Baca juga: Begini Sistem Kepegawaian TMII Selagi Masih di Bawah Yayasan Harapan Kita
"PT TWC bekerja sama dengan berbagai stakeholder, antara lain Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian BUMN dalam melaksanakan sejumlah revitalisasi, baik sarana maupun prasarana yang ada. Renovasi sejumlah sarana penunjang yan ada di TMII ini ditargetkan selesai sebelum Oktober 2022," jelas Direktur Utama PT TWC Edy Setijono dalam acara Coffee Morning bersama media di TMII, Rabu (26/1/2022).

Revitalisasi ini nantinya akan mengembalikan fungsi TMII seperti semula terkait mengembalikan fungsi kawasan sebagai Ruang Terbuka Hijau.
Hal ini selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menggaungkan konsep green economy dalam perhelatan Presidensi G20 2022.
Selain itu, revitalisasi ini dilakukan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga memberikan experience baru kepada wisatawan yang berkunjung.

"Banyak bangunan yang direnovasi karena kondisinya yang kurang terawat, sehingga harus dilakukan pembenahan dengan tujuan untuk menambah kenyamanan pengunjung. Untuk bangunan yang dirobohkan, dilakukan untuk mengembalikan fungsi TMII sebagai ruang Ruang Terbuka Hijau serta menata lanskap yang ada di sekitar Danau Archipelago sebagai pusat aktivitas TMII ke depan," ungkapnya.
Adapun sejumlah lokasi yang bakal direnovasi antara lain TMII pada area gerbang utama, Joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, Sasono Adiguno). Kemudian, dilakukan penataan lanskap pulau-pulau di Danau Archipelago, renovasi museum dan Keong Mas.

Dilansir dari Kompas.com, Perpres Nomor 116 Tahun 2021 membahas tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Acara internasional yang disebut dalam Perpres Nomor 116 Tahun 2021 adalah Presidensi G20 Tahun 2022, ASEAN Summit, dan acara di Kawasan Mandalika.
Dalam Perpres tersebut, tertulis bahwa Menteri PUPR diberi penugasan untuk melaksanakan percepatan pelaksanaan pembangunan atau renovasi infrastruktur.
Salah satunya adalah renovasi kawasan TMII.
Selanjutnya, menurut laman resmi BUMN, kawasan TMII akan ditata mulai Januari 2022 guna mendukung acara G20.
"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September, tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono, Senin (18/1/2022).
Keputusan apakah TMII akan ditutup sementara atau tetap dibuka untuk wisatawan masih dikaji. Hal tersebut mengacu pada aktivitas konstruksi dalam penataan.
"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup," jelasnya.
Edy menjelaskan, untuk tahap pertama masih sebatas penataan kawasan guna mengembalikan lay out TMII sebagaimana mestinnya.
Prinsipnya, TMII harus menjadi showcase of beauty Indonesia. Tempat orang melihat keindahan budaya bangsa Indonesia.
"Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih tumpang tindih, itu kita tata ulang. Jadi orang datang kesitu, betul-betul bisa merasakan suasana budaya Indonesia," tutur Edy.
Pihaknya pun berharap nanti ada satu kegiatan side event G20 di TMII. Seperti halnya di Borobudur serta Prambanan.
Sebagai informasi, tema yang diusung dalam upaya mempercantik TMII adalah Indonesia Opera.
Visi rancangan induk penataan dan pengembangan TMII dibuat sejalan dengan misi dan semangat TMII.
Diharapkan pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat keragaman budaya Indonesia, tapi juga merasakannya.
"Kami telah mengidentifikasi banyak hal tentang apa saja yang harus dilakukan," kata Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya kepada Kompas.com, Rabu.
Beberapa hal di antaranya berhubungan dengan pengembangan teknologi dan wahana tertentu yang tidak relevan dengan misi dan semangat TMII.
Menurut Rahman, salah satu wahana yang tidak relevan dengan semangat TMII adalah SnowBay.
"SnowBay itu mau dibereskan. Kita bisa pakai untuk sesuatu yang lebih sejalan dengan jiwa dan semangat taman mini," ujarnya.
Dilansir dari Kompas.com, Perpres Nomor 116 Tahun 2021 membahas tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Provinsi Bali, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Acara internasional yang disebut dalam Perpres Nomor 116 Tahun 2021 adalah Presidensi G20 Tahun 2022, ASEAN Summit, dan acara di Kawasan Mandalika.
Dalam Perpres tersebut, tertulis bahwa Menteri PUPR diberi penugasan untuk melaksanakan percepatan pelaksanaan pembangunan atau renovasi infrastruktur.
Salah satunya adalah renovasi kawasan TMII.
Selanjutnya, menurut laman resmi BUMN, kawasan TMII akan ditata mulai Januari 2022 guna mendukung acara G20.
"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September, tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono, Senin (18/1/2022).
Keputusan apakah TMII akan ditutup sementara atau tetap dibuka untuk wisatawan masih dikaji. Hal tersebut mengacu pada aktivitas konstruksi dalam penataan.
"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup," jelasnya.
Edy menjelaskan, untuk tahap pertama masih sebatas penataan kawasan guna mengembalikan lay out TMII sebagaimana mestinnya.
Prinsipnya, TMII harus menjadi showcase of beauty Indonesia. Tempat orang melihat keindahan budaya bangsa Indonesia.
"Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih tumpang tindih, itu kita tata ulang. Jadi orang datang kesitu, betul-betul bisa merasakan suasana budaya Indonesia," tutur Edy.
Pihaknya pun berharap nanti ada satu kegiatan side event G20 di TMII. Seperti halnya di Borobudur serta Prambanan.
Sebagai informasi, tema yang diusung dalam upaya mempercantik TMII adalah Indonesia Opera.
Visi rancangan induk penataan dan pengembangan TMII dibuat sejalan dengan misi dan semangat TMII.
Diharapkan pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat keragaman budaya Indonesia, tapi juga merasakannya.
"Kami telah mengidentifikasi banyak hal tentang apa saja yang harus dilakukan," kata Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya kepada Kompas.com, Rabu.
Beberapa hal di antaranya berhubungan dengan pengembangan teknologi dan wahana tertentu yang tidak relevan dengan misi dan semangat TMII.
Menurut Rahman, salah satu wahana yang tidak relevan dengan semangat TMII adalah SnowBay.
"SnowBay itu mau dibereskan. Kita bisa pakai untuk sesuatu yang lebih sejalan dengan jiwa dan semangat taman mini," ujarnya.