Sosok Cerdas, Terselip Kisah Pilu Eks Guru Honorer Pembakar Gedung SMP Gegara Upah Tak Dibayar

Terungkap sosok mantan guru honorer Munir Alamsyah (53) yang membakar gedung SMPN 1 Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.

Dok SMPN 1 Cikelet
Pintu ruangan di SMPN 1 Cikelet yang dibakar, Jumat (14/1/2022) siang. Terungkap sosok mantan guru honorer Munir Alamsyah (53) yang membakar gedung SMPN 1 Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok mantan guru honorer Munir Alamsyah (53) yang membakar gedung SMPN 1 Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.

Munir nekat membakar sekolah tempat dirinya mengajar dari tahun 1996-1998 lantaran upahnya tak dibayar.

Satu diantara keluarga Munir, SI (40) mengungkapkan sosok eks guru honorer SMPN 1 Cikelet tersebut.

SI mengungkapkan Munir merupakan pria yang Cerdas dan memiliki berpikir di atas rata-rata.

Diketahui, Munir merupakan lulusan SMA 1 Garut yang saat itu merupakan sekolah paling favorit di Kabupaten Garut dan mencetak lulusan terbaik.

"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," ucapnya saat diwawancarai Tribunjabar.id di Polres Garut, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Gegara Anak Bakar Sofa, Rumah 2 Lantai di Cilandak Ludes Terbakar

Baca juga: Obat Nyamuk Bakar Hanguskan Rumah Warga Cakung Jakarta Timur

Setelah lulus Munir diketahui melanjutkan kuliah di IKIP Bandung tahun 1988 Prodi Matematika.

IKIP Bandung sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia.

Munir drop out (DO) di semester dua lantaran saat itu ia tidak mampu membiayai hidup dan biaya kuliah.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi saat menggelar jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022).
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi saat menggelar jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022). (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

"Munir ditinggal mati oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," ucap SI.

Setelah ibunya meninggal dunia, beberapa tahun kemudian ayahnya pun meninggal.

Saat itu kehidupan Munir semakin tidak menentu.

Ia diketahui lebih sering menyendiri.

"Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, hidupnya banyak yang berubah mungkin tekanan mental dialaminya sejak saat itu," ucapnya.

SI mengatakan Munir kemudian mengajar di SMPN 1 Cikelet Garut pada tahun 1996 hingga 1998 sebagai guru fisika.

Baca juga: Perkara Sekeluarga Sakit, Warga Bakar Rumah Pasutri yang Diduga Miliki Ilmu Hitam

Baca juga: Ingat Dokter Muda yang Bakar Keluarga Kekasih di Tangerang? Hari Ini Sidang Perdana Saat Hamil Tua

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan Munir melakukan pembakaran tersebut didasari karena sakit hati lantaran uang upah honor tidak kunjung diberikan oleh pihak sekolah pada masa itu.

"Pelaku MA mengaku bahwa aksi pembakaran itu dilakukannya karena sakit hati, Dari pihak sekolah ada uang sebesar Rp 6 juta yang tidak diberikan," ujar AKP Dede Sopandi saat jumpa pers di Mapolres Garut, Selasa (25/1/2022).

Menurutnya hingga saat ini pihak sekolah belum memberikan uang tersebut kepada pelaku.

Pelaku yang kesal kemudian nekat membakar 6 pintu ruangan sekolah tersebut hingga menyebabkan dua di antaranya hangus terbakar.

"MA membeli bahan bakar minyak dan membakar bangunan sekolah dengan media kertas di bawah pintu kayu,"

"Akibatnya, bangunan terbakar dan merembet ke ruang perpustakaan dan laboratorium," ucapnya.

Terkait adanya dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa pihaknya saat ini sedang melakukan langkah pemeriksaan lebih lanjut.

Atas perbuatannya pelaku terancam hukuman penjara 12 tahun.

"Atas perbuatannya, MA kami kenakan pasal 187 ayat 1 huruf e, dengan ancaman penjara 12 tahun," ujarnya.

Dari keterangan polisi, gaji selama dua tahun Munir mengajar tidak dibayarkan oleh pihak sekolah hingga ia nekat membakar sekolah tersebut karena kecewa.

Gaji Rp 6 juta itu tidak dibayarkan selama 24 tahun lamanya.

SI menyadari saudaranya itu mengalami tekanan mental yang kuat sehingga kejiwaannya diduga terganggu.

"Padahal orangnya cerdas sekali, saya tahu itu, mungkin tekanan hidupnya yang membuat dia seperti ini.

"Saya yakin saudara saya ini melakukan pembakaran sekolah itu dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar."

"Saya tahu betul beliau dan tahu betul apa yang selama ini dialaminya, semoga masih ada keadilan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eks Guru Bakar Gedung SMPN 1 Cikelet Garut, Honor Rp 6 Juta Tak Dibayarkan Selama 24 Tahun,

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved