Cerita Kriminal

Sopir dan Kernet Angkot Biadab di Tangerang Gilir Penumpang Wanita Sampai Dibuang ke Sungai

Keji yang dilakukan IS (22) seorang sopir angkot jurusan Serang-Balaraja dan kernetnya, GG (24).

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Kompas.com/ Shutterstock
Ilustrasi kekerasan pada anak 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Keji yang dilakukan IS (22) seorang sopir angkot jurusan Serang-Balaraja dan kernetnya, GG (24).

Mereka tega mencuri barang dan memperkosan penumpangnya, SP (24).

Kejadian tersebut telah viral dan dipenuhi narasi empati terhadap korban dan cacian terhadap pelaku.

Tak hanya itu, keduanya sempat melakukan percobaan pembunuhan dengan melempar SP ke sungai dari Jembatan Tirtayasa.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, awalnya kedua pelaku hanya ingin merampas harga benda milik SP.

"Melihat korban bawa handphone dan bawa barang-barang yang menarik itu, akhirnya dia berusaha untuk merampas dengan cara tadi," jelas Zain kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/1/2022).

"Pada saat dia buat pingsan korbannya kemudian lihat korbannya dan pelaku ini tertarik ya dia perkosa sekalian," sambungnya lagi.

Baca juga: Viral Jawaban Nissa Sabyan Soal Poligami, Ayus Sabyan yang Duduk di Sampingnya Hanya Terdiam

Usut punya usut, kedua tersangka itu memang kesehariannya berprofesi sebagai sopir angkot dan kernet.

Duo tersangka, lanjut Zain, sengaja merampas harta benda SP karena sudah terlilit ekonomi belum setoran angkot.

"Seperti itu (merampas) karena memang dia katanya, kemarin kita tanya sudah tiga hari belum setor uang angkot," ujar Zain.

Nyatanya, perilaku serupa bukan kali ini saja dilakukan IS kepada wanita tak berdosa di Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Muncul Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Korban Tewas Mulut Dilakban di Bekasi, Ini Kata Polisi

Sebab, IS pernah dibekuk kepolisian dengan kasus serupa yakni pencabulan anak-anak di bawah umur beberapa tahun lalu.

"Dia (IS) residivis pernah nyabulin anak, 3 tahun lalu pencabulan anak-anak di bawah umur," beber Zain.

Namun, sampai saat ini belum ada keterangan bahwa IS dan temannya, GG, didakwa mengidap kelainan jiwa.

Zain mengatakan, perilaku keji keduanya bisa saja berasal dari pengaruh lingkungan dan keluarga yang tidak harmonis.

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

"Memang keluarga mereka (IS dan GG) ini keluarga kurang mampu, dua duanya. Bisa juga karena pengaruh keluarga dan lingkungan," tutur Kapolres.

Kronologi Kejadian

Zain Dwi Nugroho mengatakan, kejadian berawal saat SP (24) ingin menjenguk orang tuanya yang berada di Balaraja, Kabupaten Tangerang.

"Peristiwa itu terjadi pada tanggal 20 Januari 2022 pukul 00.30 WIB, kasus ini sangat sadis dan membuat korbannya menjadi trauma hingga saat ini," kata Zain di Tigaraksa, Selasa (26/1/2022).

Pada waktu itu, SP berangkat menggunakan angkot yang disopiri IS (22) dan kernetnya GG (24).

Kondisinya, di dalam angkot tersebut hanya ada ketiga orang tersebut.

Di tengah perjalanan, IS tiba-tiba mengisi bensin disebuah SPBU.

Usai mengisi bensin, GG selaku kernet langsung menutup rapat-rapat pintu angkot tersebut.

"Setelah ditutup, lalu korban dipukuli menggunakan benda tumpul. Korban tidak lama pingsan di tempat. Setelah itu, dalam kondisi pingsan, kedua tersangka melancarkan aksinya," papar Zain.

Tak hanya sekali, dua kali, ternyata SP dinodai berulangkali secara bergantian oleh IS dan GG.

Seakan tak puas dengan aksi bejatnya, kedua tersangka juga merampas harta benda milik korban.

"Untuk menghilangkan jejak, para pelaku berusaha untuk membunuh korban dengan cara dicekik, dipukul menggunakan ban serep mobil dan bangku kernet mobil," sambung Zain.

Sontak, korban langsung tidak sadarkan diri dan dikira sudah meninggal oleh kedua pelaku.

IS pun langsung tancap gas menuju Jembatan Tirtayasa untuk membuang korban ke sungai.

Baca juga: Nyawa Bayar Nyawa Keluarga Korban Pembunuhan di Bekasi Senang Tersangka Dihukum Mati

"Dalam kondisi korban tidak sadarkan diri, dan disangka sudah meninggal, para pelaku membuang korban tepatnya di Jembatan Tirtayasa atau di atas Sungai Ciujung," ujar Kapolresta.

Hilang akal sehat seperti binatang, IS dan GG membuang SP dari atas jembatan ke sungai.

Untungnya, saat tercebur ke air, SP langsung sadarkan diri dan sekuat tenaga berenang ke tepi sungai meminta pertolongan.

Warga yang mendengar rintihan SP langsung mengevakuasi korban dan membawanya polsek terdekat.

"Setelah itu, korban dibawa ke Polsek Tirtayasa Serang untuk dilakukan pelaporan. Melalui informasi yang diterima polsek setempat, kemudian berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Tangerang," tutur Zain.

Lanjut dia, dalam waktu dua hari, Polresta Tangerang berhasil meringkus kedua pelaku

Para tersangka itu dibekuk diwaktu yang berbeda yakni tanggal 22 dan 23 Januari 2022.

"Atas penangkapan itu, kita juga mengamankan barang bukti mobil, ban serep, dan bangku yang dipakai sebagai alat kekerasan kepada korban," ujar Zain.

"Selain itu identitas pelaku seperti KTP, NPWP, dua Kartu ATM, termasuk handphone korban, baju korban," sambungnya.

Kepada petugas, para tersangka mengaku tidak ada motif khusus, hanya ingin melampiaskan nafsu dan menginginkan harta benda korban.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka disangkakan pasal berlapis atas kekerasan, pemerkosaan dan percobaan pembunuhan baik direncanakan atau tidak direncanakan.

"Yaitu pasal 365, 285, pasal 340 dan pasal 338 Junto KUHP dengan ancaman hukuman mati," pungkas Zain. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved