Pembelajaran Tatap Muka
Disdik Kota Bekasi: Jika Terjadi Klaster Penularan Covid-19 di Sekolah, PTM Ditutup 14 Hari
Pemkot Bekasi memastikan PTM tetap berlangsung dengan kapasitas 50 persen, hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah setempat.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Kota Bekasi memastikan, pembelajaran tatap muka (PTM) tetap berlangsung dengan kapasitas 50 persen, hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di wilayah setempat.
Berdasarkan data hasil evaluasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, terdapat temuan kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan sebanyak 28 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari delapan tenaga pendidik dan 20 siswa, kasus ini dihitung berdasarkan hasil evaluasi bersama Dinas Kesehatan Jumat (28/1/2022) lalu.
Kepala Disdik Kota Bekasi Inayatulah mengatakan, penutupan kegiatan PTM tidak dilakukan meski terjadi temuan kasus di lingkungan pendidikan.
Dia menjelaskan, PTM baru akan ditutup 14 hari jika di satu sekolah ditemukan klaster penularan dengan persentase di atas lima persen.
Baca juga: Ada Temuan Kasus Covid-19 di Lingkungan Pendidikan, PTM di Kota Bekasi Tetap Berjalan
"Jadi misalnya gini, ada satu yang positif terus pas dicek satu kelas enggak ada (yang terpapar PTM tetap jalan), kecuali dalam satu sekolah itu ada 10 atau berapa itu baru kita lakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh selama 14 hari," kata Inayatulah, Selasa (1/2/2022).
Selama 14 hari tersebut, sekolah yang diterdapat klaster penularan menjalan proses pembelajaran jarak jauh sampai masa ikubasi rampung.
Inay menjelaskan, PTM di Kota Bekasi saat ini berjalan dengan kapasitas 50 persen dan menerapkan konsep hybrid (kombinasi).

Menurut Inay sapaan akrabnya, meski terdapat surat keputusan bersama (SKB) empat empat tentang PTM 100 persen, pihaknya masih memperhitungkan situs sebaran Covid-19 di wilayahnya.
"Sekarang meskipun ada SKB kita tetep PJJ juga, kita ada dua ya daring dan luring dengan metode HBL (hybrid blended learning)," tegasnya.