Antisipasi Virus Corona di Tangerang
Baru 2 Persen, Pemerintah Kabupaten Tangerang Akui Kesulitan Capai Target Vaksinasi Booster
Pemerintah Kabupaten Tangerang mengaku kesulitan mengejar target vaksinasi booster alias dosis ketiga untuk Covid-19.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Hendra menjabarkan, tingkat fatalitas dari varian Omicron memang lebih rendah dibanding varian Delta.
Namun, karena tingkat penyebarannya yang kuat dikhawatirkan kelompok rentan lebih dikhawatirkan.
Seperti anak-anak dan lansia yang belum mendapatkan vaksin.
Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, terjadi kenaikan kasus Covid-1o di bulan Januari 2022 dibandingkan Desember 2021
Kemudian, kenaikan tersebut semakin tinggi, apalagi di awal Februari 2022.
"Hal ini dapat dilihat dari data naiknya angka penambahan kasus positif dan Bed Occupancy Rate (BOR)," aku Zaki.
Dari data yang didapatkan, saat ini keterisian BOR di Kabupaten Tangerang masih di bawah 50 persen.
"Kita tidak fokus di Omicron atau Delta, tetapi yang sudah positif langsung kita isolasi atau kita rawat. Omicron ataupun Delta, mereka sama-sama positif itu perlu penanganan," tegas Zaki.
Kendati demikian, Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi terkonsentrasi Pemkab Tangerang saat ini sudah terisi 93 persen.
Sebagai antisipasinya, Pemkab juga sudah mulai mengaktifkan tempat-tempat isoter kembali di beberapa kecamatan seperti di Legok dan Cisauk.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Meningkat Tajam, Bulan Februari 2022 Tertinggi Tembus 1.820 Sehari
Dari dua tempat isoter tersebut ada sekitar 80 tempat tidur yang bisa menampung masyarakat.
"Terutama yang OTG atau tanpa gejala," sambung Zaki.
Sedangkan, untuk capaian vaksin berdasarkan KTP, Pemkab Tangerang sudah mencapai 91 persen lebih untuk vaksin kesatu.
Lalu sekira 65 persem lebih untuk vaksin kedua.
Untuk vaksin ketiga atau booster, capaiannya baru dua persen, dan untuk vaksin anak-anak sudah mencapai 70 persen lebih.