Antisipasi Virus Corona di DKI
DKI Naik PPKM Level 3, Gubernur Anies Umumkan Kantor Nonesensial WFH 75% dan PTM 50%
Guna mencegah semakin meluasnya kasus Covid-19, pemerintah kembali memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Guna mencegah semakin meluasnya kasus Covid-19, pemerintah kembali memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.
Status PPKM di DKI Jakarta pun naik menjadi level 3 hingga 14 Februari 2022 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta perkantoran kembali menerapkan work from home (wfh) atau bekerja di rumah.
"Kantor nonesensial diharapkan kembali menerapkan wfh dan hanya 25 persen saja yang bekerja di kantor," ucapnya dalam video yang diunggah di akun instagramnya (@aniesbaswedan) dikutip Rabu (9/2/2022).
Kemudian, pembelajaran tatap muka (PTM) juga dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Aturan soal PTM ini merujukan pada revisi surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri yang baru disahkan beberapa waktu lalu.
"Orang tua diberikan kebebasan untuk memilih apakah anaknya ikut sekolah atau anaknya belajar dari rumah," ujarnya.
Baca juga: Anies Ungkap Kasus Naik Pesat Tapi Angka Kematian Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19
Tak hanya itu, pembatasan kapasitas juga akan diperketat di tempat-tempat publik.
Anies pun berpesan kepada para pengelola tempat-tempat tersebut untuk memenuhi protokol kesehatan, khususnya soal aturan masker dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
"Jangan lagi ada yang abai untuk penggunaan masker dan checkin PeduliLindungi di tempat-tempat umum," tuturnya.
"Kami akan rutin melakukan pemeriksaan dan mengingatkan," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: DKI Jakarta Berstatus PPKM Level 3, Gubernur Anies Beri Pesan ke Warga: Tak Perlu Panik
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kerumunan.
"Bila kita menyaksikan sebuah tempat sudah penuh hindari untuk masuk, jauhi. Kenapa? karena Omicron ini mudah sekali menular dan potensi itu harus kita hindari," kata Anies.