Rahasia di Balik Kenikmatan Bakso Tulang Pak Sabar, Gurihnya Kuah Kaldu dengan Tulang Ayam Melimpah
Bakso Tulang Pak Sabar yang berlokasi di Jalan Kebon Nanas, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, wajib dikunjungi karena dikenal memiliki kelezatan.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kota Jakarta memiliki banyak kuliner lezat yang layak untuk dicoba.
Tak hanya berlokasi di restoran mewah, atau pusat-pusat belanja saja.
Beberapa pedagang kuliner di gang sempit juga punya menu-menu jagoan yang menarik untuk dicoba.
Satu di antaranya, boleh mampir ke Bakso Tulang Pak Sabar yang berlokasi di Jalan Kebon Nanas, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tersembunyi di sebuah gang sempit, warung bakso milik Pak Sabar merupakan sebuah warung bakso sederhana yang sudah cukup dikenal.
Baca juga: Rasakan Sensasi Makan Bakso Tulang Pak Sabar, Lokasinya Ada di Gang Sempit, Sudah Ada Sejak 1991
Dirintis sejak tahun 1991, Pak Sabar menawarkan menu bakso dengan toping tulangan ayam sebagai pelengkap.
Menurut Fadli, anak dari Pak Sabar, tulangan ayam yang digunakan di sini hanyalah tulang bagian paha sehingga rasanya lebih enak.

"Dulu pernah pakai tulang kerongkongan, cuma gak cocok, peminatnya kurang. yang cocok pas pakai tulang paha. Sekarang, kita pakai paha semua," kata Fadli, ditemui Rabu (9/2/2022).
Tulangan ayam yang digunakan, terlebih dahulu direbus sampai matang hingga memiliki tekstur yang empuk.
Setelah itu, barulah ditiriskan dan disajikan sebagai pelengkap bakso dan kuah.
Meskipun Pak Sabar menggunakan tulang ayam sebagai topingnya, namun Fadli mengatakan bahwa kuah yang digunakan bukanlah kuah yang diracik dengan kaldu hasil rebusan ayam.
Pak Sabar, menggunakan kuah kaldu dari rebusan sumsum sapi sehingga rasanya lebih gurih dan juga nikmat.
Baca juga: Tukang Bakso Berulah Lagi Akting Pingsan di Jalan, Tiba-tiba Kabur Saat Sosok Ini Datang Mendekat
"Kuah tulangan ayam, itu nggak dipakai dalam penyajian. Ya kalau ada yang minta pakai kuah ayam, kita kasih. Tapi kalau penyajiannya dari kami, itu pakainya kuah sumsum sapi, bukan kuah ayam," kata Fadli.
Awal mulanya, Pak Sabar berjualan Bakso sejak tahun 1991. Dahulu, kata Fadli sang ayah hanya berjualan keliling pemukiman warga dengan menggunakan gerobak.