Kemacetan Jakarta Turun 2 Persen, PAN Puji Kinerja Gubernur Anies Setinggi Langit

Politisi PAN Farazandi Fidinansyah memuji setinggi langit keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengurangi tingkat kemacetan.

Instagram Anies Baswedan
Potret terbaru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah musisi di Jakarta International Stadium (JIS). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PAN Farazandi Fidinansyah memuji setinggi langit keberhasilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengurangi tingkat kemacetan.

Hal ini diungkapkan Farandi menanggapi rilis Traffic Index atau indeks kemacetan yang baru dikeluarkan perusahaan perangkat GPS Tomtom.

Dalam rilis itu disebutkan bahwa tingkat kemacetan di DKI pada 2021 kemarin turun 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya, ada dua faktor utama yang patut diapresiasi dari keberhasilan Anies mengurangi tingkat kemacetan ini.

"Pertama, pak gubernur berhasil mengintegrasikan moda transportasi umum, sehingga berdasarkan data para pengguna kendaraan umum terus meningkat sejak 2019," ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Kepuasan Warga Pada Rumah DP 0 Rupiah Rendah, PSI Desak Anies Beberkan Masalah yang Ada

Keberhasilan Anies dalam meningkatkan kualitas transportasi umum lewat program Jaklingko ini sebelumnya juga telah diganjar penghargaan Sustainable Transportation Award (STA) tahun 2019. 

Kemudian, koordinasi yang baik antara Pemprov DKI dengan jajaran kepolisian, khususnya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya patut diapresiasi.

"Titik-titik kemacetan bisa dipetakan dan diurai lewat kinerja gabungan Dishub dan Ditlantas di lapangan," ujarnya.

Walau demikian, anak dari tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin ini mengingatkan bahwa pembenahan transportasi kota bukanlah kerja jangka pendek.

Bendahara Fraksi PAN DPRD DKI Farazandi Fidinansyah saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kamis (6/5/2021).
Bendahara Fraksi PAN DPRD DKI Farazandi Fidinansyah saat ditemui di gedung DPRD DKI, Kamis (6/5/2021). (Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Ia pun mengakui kebijakan yang dibuat gubernur terdahulu juga turut berperan dalam membantu Anies menurunkan tingkat kemacetan di ibu kota.

"Saya mengucapkan selamat untuk Bapak Gubernur, atas capaian ini. Jangan cepat puas, perlu dijaga momentumnya dan ditingkatkan lagi kinerjanya," kata dia.

"Kemacetan masih menjadi salah satu masalah utama di Jakarta yang perlu diselesaikan secara berkesinambungan," tambahnya menjelaskan.

Rilis Indeks Kemacetan

Sebelumnya, perusahaan perangkat GPS Tomtom merilis Traffic Index atau indeks kemacetan kota-kota besar di dunia.

Kemacetan di Jalan Raya Bogor imbas pos penyekatan PPKM Darurat depan PT Panasonic, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (6/7/2021).
Kemacetan di Jalan Raya Bogor imbas pos penyekatan PPKM Darurat depan PT Panasonic, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (6/7/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Dilihat dari Tomtom Traffic Index tersebut, DKI Jakarta menempati urutan ke-46 dari total 404 kota pada 2021 kemarin.

Sedangkan, kota termacet di dunia pada 2021 lalu ialah Istanbul, Turki dengan tingkat kemacetan mencapai 62 persen.

Peringkat Jakarta ini membaik dibandingkan tahun sebelumnya, Jakarta pada 2020 lalu menempati peringkat 31 sebagai kota termacet di dunia.

Ini artinya, ada perbaikan kondisi lalu lintas di ibu kota selama setahun terakhir ini.

Hal ini bisa dilihat dari rata-rata waktu perjalanan yang berkurang 2 menit per hari.

Baca juga: Kemacetan di Jakarta Turun 2 Persen, Pemprov DKI Buka Peluang Tiadakan Ganjil Genap 

Kemudian, tingkat kemacetan di Jakarta pada 2021 berada di angka 34 persen atau berkurang 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini artinya, rata-rata waktu perjalanan 34 persen lebih lama dibandingkan dengan kondisi tanpa macet.

Pemprov DKI Jakarta pun mengklaim ibu kota kini makin tidak macet.

Klaim ini diposting di akun instagram milik Pemprov DKI (@dkijakarta).

Dari data yang dipaparkan Pemprov DKI lewat postingan itu, tingkat kemacetan di Jakarta memang terus menurun.

Baca juga: Tangapi Survei Kinerja Anies Memuaskan, Gerindra Sentil Pengkritik: Bilang Jelek Belum Terima Kalah

Pada 2017 lalu, DKI Jakarta menempati peringkat 4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan mencapai 61 persen.

Selang setahun kemudian, posisi Jakarta turun ke peringkat 7 dunia dengan tingkat kemacetan 53 persen.

Kemudian, pada 2019 silam tingkat kemacetan di Jakarta sama seperti tahun sebelumnya, namun peringkatnya turun ke urutan 10.

Barulah pada 2020 lalu, Jakarta berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

Tomtom Traffic Index mencatat Jakarta berada di urutan 31 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 36 persen.

Tren penurunan itu pun terus menurun hingga 2021 kemarin.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta. Menurut Tomtom Traffic Index terbaru, Jakarta berada di posisi ke-46 dari total 404 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang," demikian isi postingan Pemprov DKI di instagramnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (10/2/2022).

Pemprov DKI pun mengajak masyarakat beralih menggunakan transportasi umum sebagai pilihan utama dalam beraktivitas.

"Yuk, hindari kemacetan dengan menggunakan transportasi publik, sepeda, atau berjalan kaki," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved