Cerita Kriminal
Malaikat Kecil 22 Hari Berjuang Hidup, Berahi Bejat Ayah Kandung Sampai Hilangkan Nyawa
Seorang anak harus berjuang untuk hidup selama 22 hari di ranjang rumah sakit.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, AMBON - Seorang anak harus berjuang untuk hidup selama 22 hari di ranjang rumah sakit.
Perbuatan bejat ayah kandung yang terbuai berahi membuat sang malaikat kecil atau anaknya menderita.
Peristiwa yang terjadi di Desa Waenono, Namrole, Kabupaten Buru Selatan itu menumbalkan nyawa korban.
Aktivis Perempuan Maluku, Lusi Peilow angkat bicara terkait kasus rudapaksa hingga menyebabkan anak kecil meninggal dunia.
Korban berinisial FN yang masih berusia 5 tahun itu mendapatkan kekerasan seksual dari ayahnya bernama Benry Murlatu.
Pelaku tega mencabuli anak kandungnya sendiri ketika tidak diketahui oleh sang istri.
Akibat aksi bejat ayahnya, FN menderita pendarahan luar biasa.
Baca juga: Rudapaksa Pegawai Sampai Menangis, Bos Warteg di Bekasi Malah Janjikan Poligami: Keluarga Ngamuk
Lusi mengatakan korban sempat dirawat tiga pekan di RSUD Namrole.
Namun, akhirnya, nyawanya tak tertolong.
"Selasa 8 Februari 2022, malaikat kecil itu menghembuskan nafas terakhir setelah 22 hari terbaring di RSUD Namrole, Buru Selatan," kata Aktivis Perempuan Maluku, Lusi Peilow melalui keterangan rilis yang diterima TribunAmbon.com, Rabu (9/2/2022).
Takut terbongkar
Kasus ini mulai terbongkar ketika FN mulai kesakitan.
Pihak keluarga pun berencana membawa sang anak ke rumah sakit.
Benry diliputi ketakutan mendengarnya.
Baca juga: Polisi Kesulitan Tangkap Ayah yang Rudapaksa Anaknya, Ibu Kandung Korban Nangis-nangis Menghadang
Ia kelimpungan gelisah kedok bejatnya selama ini terbongkar.