Cerita Kriminal
Bikin Geleng Kepala Ulah Juragan Kontrakan & Bos Properti Jaksel, Cemburu Maut Hingga Todong Senjata
Setidaknya ada dua kasus yang menjadi sorotan lantaran mengakibatkan nyawa melayang dan melibatkan senjata.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA SELATAN - Kasus kriminal di Jakarta Selatan sepekan terakhir tengah menarik perhatian.
Setidaknya ada dua kasus yang menjadi sorotan lantaran mengakibatkan nyawa melayang dan melibatkan senjata.
Sosok pelaku pada dua kasus tersebut tidak saling berhubungan, namun keduanya sama-sama pengusaha pada bidang kebutuhan dasar manusia.
Pada kasus pertama, pelaku utamanya adalah seorang juragan kontrakan.
Sedangkan kasus lainnya merupakan seorang pengusaha atau bos di bidang properti.
Baca juga: Lelih Saking Bucinnya Rela Biayai Hidup Ceweknya 9 Tahun, Nyawa Melayang Kala Cinta Dikhianati
Juragan Kontrakan
Kasus pertama adalah pembunuhan yang terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Dalang utamanya adalah Lelih Mawali (38) seorang juragan kontrakan. Ia menyewa dua pembunuh bayaran berinisial DR dan MYL untuk menghabisi nyawa Fiky Firlana (22).
Ulah Lelih awalnya terkuak setelah, Hilda Nurlangi (28) menemukan jenazah Fiky di TPU Kober, Ulujami dekat rumahnya, pada Kamis (10/2/2022) subuh.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, menjelaskan, Lelih rupanya sudah merencanakan matang-matang pembunuhan Fiky.
"Dia (Lelih) sudah tahu kebiasaannya, jadi pada saat korban melintas itu dari rumah pacarnya (Hilda), mereka sudah nunggu," ujar Zulpan memaparkan rencana pembunuhan Lelih.
Lelih lebih dulu menjemput kedua eksekutor bayaran pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.
Eksekutor DR dijemput di kawasan Srengseng, Jakarta Barat. Sedangkan MYL dijemput di Cipondoh, Tangerang.
Baca juga: Tak Cuma Beri Hati dan Harta, Lelih Otak Pembunuhan Koki Sampai Begitu Setia Temani Hilda Melahirkan
"Dijemput menggunakan mobil Terios warna hitam dengan nopol B 1932 VFQ milik saudari LM. Selanjutnya LM, DR dan MYL menuju TKP kurang lebih pukul 02.30 ini hendak menunggu korban atau saudara FF," kata Zulpan.
Sekitar pukul 03.30 WIB ketika Fiky pulang dari rumah Hilda, dua eksekutor itu langsung mencegat korban yang mengendarai sepeda motor.
MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher Fiky. Korban pun tewas di tempat.
Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.
Motif Cemburu Membawa Maut
Motif pembunuhan yang dilakukan Lelih melalui dua esekutor ternyata didasari rasa cemburu.
Pasalnya, Lelih memiliki hubungan spesial sesama jenis dengan Hilda.
Hubungan itu sudah berjalan selama sembilan tahun lamanya.
Baca juga: Lengkap Sudah Penderitaan, Dari Cinta Hingga Harta Dikhianati: Pangkal Murka Lelih Bikin Fiky Tewas
Bukan hanya cinta, Lelih juga selama sembilan tahn memberikan uang bulanan kepada Hilda.
Dengan pendapatan besar dari kontrakan yang dimiliki, Lelih tidak berat memberikan penghidupan kepada Hilda.
"Selama 9 tahun dia (Lelih) memberikan pembiayaan hidup (ke Hilda) karena juragan kontrakan dia. Banyak kontrakannya, jadi dia ngasih uang bulanan," kata Zulpan di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).
Satu saat, lelih sendiri yang mengenalkan Hilda kepada Fiky.
Hubungan Hilda dan Fiky pun berlanjut hingga mereka berpacaran.
Lelih cemburu dan sakit hati melihat kedekatan Hilda dan Fiky.
"Tiba-tiba dia juga membawa orang, enggak sengaja dikenalkan (Fiky ke Hilda), malah jadian," ujar Zulpan.
Lelih dijerat pasar 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana.
Bos Properti Todong Pistol
Sementara kasus sang bos properti, RPB (54) terjadi di samping rumahnya, di Kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu (12/2/2022) pukul 08.12 WIB.
RPB menodongkan senjata yang belakangan diketahui sebuah airsoft gun kepada seorang kuli bangunan yang sedang merenovasi rumah tetangganya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kronologi peristiwa ini bermula ketika pelaku sedang bekerja di rumahnya.
"Kebetulan (pelaku) sedang berakitvitas di rumahnya, yang sedang berkegiatan zoom meeting," kata Zulpan di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2022).
Di saat yang bersamaan terdapat proyek renovasi bangunan, tepat di sebelah rumah RPB.
Pelaku merasa terganggu suara berisik yang ditimbulkan dari proyek renovasi bangunan tersebut.
"Sehingga tersangka keluar dari rumahnya didampingi salah satu sopirnya atas nama Sutrisno. Kemudian menghampiri rumah sebelah yang kebetulan sedang renovasi. Di situ lah korban dihampiri, kemudian ditegur diminta untuk berhenti," terang Zulpan.
Pengusaha properti itu membentak korban sambil menenteng senjata.
Baca juga: Suara Berisik, Amarah Pengusaha Properti Memuncak Todong Pistol ke Kuli Bangunan di Pondok Indah
Korban tampak ketakutan dan berbicara terbata-bata.
"Saya suruh turun semua orangnya. Sebenarnya sudah nggak ada kerja di sini," kata SES dalam video yang viral di media sosial.
"Enggak ada alasan!" bentak pelaku sambil mengarahkan senjata ke kaki dan kepala korban.
Baca juga: Koboi Pondok Indah Gahar Todong Senjata ke Kuli Bangunan, Tertunduk Lesu Saat Digiring Polisi
Belakangan diketahui bahwa senjata tersebut merupakan airsoft gun jenis Glock 17.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bergerak cepat memburu pelaku setelah video aksi koboi disertai penodongan senjata itu viral di media sosial.
Polisi menangkap RPB di kediamannya di Jalan Kartika Utama, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022) malam.
RPB kini mendekam di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan. Ia dijerat Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 1 tahun penjara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/lelih-mawali-kiri-dan-rpb-kanan.jpg)