Kehidupan Pimpinan Ritual Maut Jauh dari Hal Spiritual, Jadi MC Dangdut sampai Merantau ke Malaysia

Rupanya, kehidupan sehari-hari Hasan bukan dari latar belakang pemuka agama maupun yang berkaitan dengan hal spiritual.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Elga H Putra
Kolase Tribun Jakarta
Suasana depan rumah Nur Hasan, pimpinan Kelompok Tunggal Jati tampak sepi pasca terjadi peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember (foto atas). Suasana panorama Pantai Payangan yang jadi lokasi ritual maut (foto bawah). 

Cukup banyak tamunya datang membawa mobil.

Tetangga kanan-kirinya sudah biasa melihat rumah Hasan sering dikunjungi banyak tamu.

Hasan di lingkungannya dikenal seorang paranormal.

Warga mengevakuasi evakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 pengikut padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang ritual di Pantai Payangan terseret ombak.
Warga mengevakuasi evakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 pengikut padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang ritual di Pantai Payangan terseret ombak. (Istimewa)

Cerita yang beredar, dia dianggap punya kekuatan spiritual sehingga mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

"Dia kalau kemana-mana pakai selendang hijau," kata Budi Harto, Sekretaris Desa Dukuh Mencek.

Paranormal sangat begitu melekat di diri Hasan.

Saking eksisnya, kemampuan ini sudah dijadikan dirinya sebagai pekerjaan.

Sampai-sampai, dia bisa menghidupi dua istri dan dua anak.

Baca juga: Ada Kebesaran Hati Kuncen Makam di Ritual Maut, Sigap Nyebur ke Pantai Meski Ucapannya Diabaikan

"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia.

Terus 2010 itu pulang.

Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, hasil penyelidikan sementara Kelompok Tunggal Jati ini merupakan tempat pengobatan alternatif.

Suasana depan rumah Nur Hasan, pimpinan Kelompok Tunggal Jati tampak sepi pasca terjadi peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember
Suasana depan rumah Nur Hasan, pimpinan Kelompok Tunggal Jati tampak sepi pasca terjadi peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember (TribunJatim.com/ Tony Hermawan)

Akan tetapi, terkadang tujuan orang yang datang ke Hasan juga bermacam-macam.

Ada yang ingin konsultasi masalah ekonomi, rumah tangga, atau pun kesehatan.

"Nah ini kesehatan secara fisik maupun batin. Bermacam-macamlah alasan orang yang datang dan bergabung," beber Hery.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved