Ikut Mogok Produksi pada 21-23 Februari, Produsen Tempe di Sunter Jaya Mulai Stop Perebusan Kedelai

Produsen tahu-tempe di Kampung Tempe, RT 12 RW 03 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai menyetop perebusan kedelai, Jumat (18/2).

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Tempe-tempe yang diproduksi warga di Kampung Tempe, RT 12 RW 03 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Para produsen tahu-tempe di Kampung Tempe, RT 12 RW 03 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai menyetop perebusan kedelai, Jumat (18/2/2022).

Diberhentikannya aktivitas ini menjelang rencana mogok produksi yang bakal dilakukan para produsen tahu-tempe di tengah melonjaknya harga kedelai.

Salah seorang podusen di Kampung Tempe, Casmari alias Agus Puro (57) mengatakan, rencana mogok produksi akan dilakukan pada 21-23 Februari 2022 mendatang.

Kini, tindakan berhenti merebus kedelai adalah persiapan jelang rencana mogok massal tersebut.

"Penggilingan masih ada, cuman untuk perebusan nggak ada, karena perebusan untuk tempe hari Senin. Jadi, perebusan udah berhenti," kata Agus di lokasi, Jumat petang.

Baca juga: Siap-siap Tahu Bakal Langka di Pasaran, Pengrajin Bakal Mogok Produksi Gegara Harga Kedelai Meroket

Di Kampung Tempe sendiri, lanjut Agus, ada sekitar 250 produsen tahu-tempe yang bakal mengikuti mogok massal nanti.

Selain di Kampung Tempe, rencana mogok produksi juga serentak dilaksanakan para produsen dari wilayah Jabodetabek, bahkan luar daerah.

Pabrik tahu di Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi milik pengrajin bernama Benjo (31), Jumat (18/2/2022).
Pabrik tahu (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Hal ini menjadi urgensi para produsen lantaran kenaikan harga kedelai sudah terjadi berminggu-minggu.

Dari yang Agus alami, harga kedelai belakangan ini sudah mencapai Rp 11.000 lebih per kilogramnya.

Adapun harga sebelum kenaikan yakni biasanya di bawah Rp 10.000.

Kenaikan harga kedelai ini pun sangat berdampak ke para produsen tahu-tempe di sana.

Baca juga: Catat! Produsen Tempe dan Tahu di Jakarta Bakal Mogok Produksi 21-23 Februari 2022

"Kita malah nggak ngeh udah naik berapa hari (harga kedelai), tapi kira-kira udah empat minggu lewat," kata Agus.

"Sangat berdampak, bagi pengrajin itu biarpun naik sekecil apapun kita terasa sekali," sambungnya.

Di tengah melambungnya harga kedelai, para produsen di Kampung Tempe dihadapkan pada dilema apakah harus ikut menaikan harga tahu-tempe.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved