Bangunan Liar di Bantaran Kali Mampang akan Ditertibkan dalam Skala Besar
Menurut Djaharuddin, pihak Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan kesulitan menempatkan alat berat lantaran akses masuk yang sempit.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Pemprov DKI Jakarta melalui pihak kecamatan akan menertibkan bangunan liar di sepanjang bantaran untuk mempermudah proses pengerukan dan perbaikan turap Kali Mampang.
Hal itu dilakukan lantaran proses pengerukan dan perbaikan Kali Mampang terhalang bangunan liar rumah warga.
Camat Mampang Prapatan Djaharuddin menyebut butuh pembebasan lahan untuk memperbaiki turap di Kali Mampang, Jakarta Selatan.
Ia menegaskan, bangunan-bangunan yang ada di bantaran kali harus ditertibkan.
"Tentunya butuh pembebasan lahan, yang kedua akses rumah warga yang berada di pinggiran bantaran kali ini, tentunya harus kita tertibkan kalau ada pelaksanaan kegiatan yang sifatnya skala besar," kata Djaharuddin di lokasi, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Kali Mampang Mulai Dikeruk, Rumah Warga Dirobohkan untuk Akses Alat Berat
Baca juga: Keluarkan Foto Gerebek Lumpur, Anies Klaim Sudah Keruk Kali Mampang sebelum Ada Putusan Pengadilan
Saat ini, jelas Djaharuddin, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemkot Jakarta Selatan hingga Pemprov DKI Jakarta.
Ia menuturkan, turap di Kali Mampang saat ini belum sesuai dengan trase idealnya.
"Untuk perbaikan turap, saat ini sedang kami koordinasikan dengan pimpinan. Soalnya kaitannya Kali Mampang ini belum sesuai dengan trase idealnya, trase yang sesuai sehingga pengerjaan-pengerjaan yang sifatnya besar, tidak mungkin kita lakukan," ujar dia.

Djaharuddin mengungkapkan sejumlah kendala dalam pengerukan sedimen lumpur di Kali Mampang.
Ia menyebutkan, salah satu kendala yang dihadapi yaitu terkait akses masuk kendaraan alat berat.
"Memang ada beberapa kendala yang dihadapi di lokasi ini, di Kali Mampang ini antara lain yaitu akses masuk kendaraan berat untuk melakukan pemeliharaan ini yang agak susah," kata Djaharuddin.
Menurut Djaharuddin, pihak Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan kesulitan menempatkan alat berat lantaran akses masuk yang sempit.
"Kita harus merobohkan beberapa bangunan milik warga sehingga kita butuh koordinasi," ujar dia.
Baca juga: Kali Mampang Disebut Terakhir Dikeruk 2017, Sudin SDA Jaksel:Kami Sudah Action sebelum Digugat Warga
Kendala lainnya yaitu masih ada beberapa jembatan rendah, baik jembatan penyeberangan orang maupun untuk akses kendaraan.