Sisi Lain Metropolitan

Penjelasan Ilmiah: Hantu Berwujud Sesuai yang Kita Pikirkan, Mereka Ikuti Alam Bawah Sadar Manusia

Bagi sebagian orang menyebut hantu itu wujudnya macam-macam. Di Indonesia ada beberapa wujud hantu yang cukup familiar.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jakarta
Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) saat menjelaskan alasan ilmiah di balik fotografer hantu saat menjadi bintam tamu di acara Hello Weekend Tribun Jakarta. (Tribun Jakarta) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bagi sebagian orang menyebut hantu itu wujudnya macam-macam.

Di Indonesia ada beberapa wujud hantu yang cukup familiar.

Antara lain pocong, kuntilanak, tuyul, genderuwo, kolong wewe, suster ngesot dan lain sebagainya.

Masing-masing karakter hantu itu pun memiliki penampilannya masing-masing.

Seperti pocong yang mengenakan kain kafan dan berjalan lompat, maupun sosok tuyul yang bertubuh kecil, plontos dan hanya mengenakan celana pendek.

Baca juga: Ghost Photography Community: Kala Pemburu Foto Hantu Gunakan Ilmiah Tanpa Klenik

Lantas apakah memang wujud hantu demikian?

Pendiri Ghost Photography Community (GPC), Mickey Oxcygentri menjelaskan dengan menggunakan sudut pandang ilmiah.

Dijelaskan Mickey, bahwa sejatinya makhluk tak kasat mata, dia menyebutnya sebagai jin, akan menyerupai apa yang dipikirkan manusia.

Salah satu hantu yang terpotret oleh Ghost Photography Community (GPC)
Salah satu hantu yang terpotret oleh Ghost Photography Community (GPC) (Instagram Ghost Photography Community)

"Kelebihan jin dia bisa baca alam bawah sadar manusia.

Dia akan menyerupai apa yang kita pikirkan," kata Mickey saat berbincang di acara Hello Weekend Tribun Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

Penjelasan itu dirasakan sendiri oleh Mickey ketika dia dan komunitasnya hunting foto hantu di berbagai tempat yang dikenal angker.

"Misal kita datang ke sebuah tempat.

Kalau dibilang di tempat itu banyak pocong, maka kita akan tersugesti bahwa disitu ada pocong. Dan saat kita foto di titik yang kita yakini itu ada pocong, maka hasilnya akan ada pocongnya," jelas Mickey.

Bahkan, kata Mickey, dia pernah mendapatkan foto dengan objek mirip drakula ketika hunting di salah satu gedung tua peninggalan Belanda di Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Motret Hantu di Ponsel Bukan Tak Mungkin, Ternyata Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah, Ini Penjelasan GPC

"Padahal drakula itu kan hantu luar negeri, tapi itu saya dapat di Bogor karena di sana memang tempat peninggalan Belanda," tuturnya.

Bukan roh gentayangan

Meski memotret hantu, Mickey menyebut apa yang dilakukan bersama GPC sama sekali tak berkaitan dengan hal supranatural.

Berbeda dengan paranormal yang menggunakan sudut pandang supranatural dan di luar nalar, Mickey di GPC melakukannya dengan metode keilmuan.

Salah satu kegiatan hunting yang dilakukan Ghost Photography Community (GPC).
Salah satu kegiatan hunting yang dilakukan Ghost Photography Community (GPC). (Akun Youtube Ghost Photography Community (GPC))

Antara teknologi yang semakin canggih dalam hal ini kamera dan ilmu fisika, Mickey menyebut itulah yang mendasari kegiatan di GPC dalam memotret makhluk tak kasat mata.

Bahkan, ia menyebut dengan menggunakan kamera ponsel juga bisa untuk memotret makhluk tak kasat mata.

"Kami ga percaya roh gentayangan.

Prinsipnya energi tidak bisa diciptakan dan dihilangkan hanya bisa berubah bentuk.

Nah energinya itu dimanuplasi oleh jin.

Jadi yang kita foto itu adalah jin yang berubah bentuk," jelas Mickey.

Baca juga: Bukan Orang, Tumbal Pelaku Pesugihan di Tempat Ini Harus Bangun Masjid dan Pesantren

Beberapa foto hasil jepreten GPC terlihat objek yang mereka yakini merupakan makhluk tak kasat mata itu ada di berbagai lokasi.

Penampakan mereka puh terlihat hanya samar dari kejauhan.

Ada yang nampak seperti bayangan maupun sosok seperti yang di pandangan masyarakat umum namun dengan kondisi tak terlalu jelas.

Dia pun menjelaskan teknologi kamera bisa menangkap makhluk tak kasat mata.

Mickey menjelaskan analisanya itu dengan mencontohkan menggunakan remot.

Ketika remot itu ditekan maka akan ada sensor di bagian depan remot yang menyala.

Namun sensor itu tak terlihat dengan mata manusia.

Ketika menggunakan kamera, barulah sensor dari remot itu bisa terlihat jelas.

Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) di acara Hello Weekend Tribun Jakarta.
Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) di acara Hello Weekend Tribun Jakarta. ((Tribun Jakarta))

"Kamera bisa nangkap karena speednya lambat, mata manusia gabisa nangkap.

Mata manusia bisa nangkap kalau misalkan lagi ngantuk atau lelah, makanya itu alasan kami hunting selalu malam hari," tutur Mickey.

Baca juga: Mengejutkan, Ada Orang Terdidik Ikut Pesugihan Demi Pangkat dan Jabatan

Dijelaskan Mickey, sejatinya makhluk tak kasat mata juga 'kelelahan' bila tertangkap kamera.

"Mereka itu juga energinya habis kalau ketangkep kamera.

Bentuknya macem-macem dan wujudnya abstrak.

Jadi kalau ada yang nunjukin gambar jelas banget (hantu), kami ragukan juga," tutur dosen fotografi Universitas Singaperbangsa Karawang itu.

Berawal dari pengalaman pribadi

Mickey menerangkan, GPC terbentuk berawal dari pengalaman pribadinya.

Kala itu, di tahun 2013, Mickey yang sedang mengendarai mobil di wilayah Sukabumi, Jawa Barat melihat ada sesosok bayangan melintas.

"Di mata saya kelihatan tapi pas saya lihat di spion enggak ada," kata Mickey.

Namun, Mickey malah dibilang berhalusinasi ketika menceritakan pengalaman horornya kepada rekan-rekannya.

Baca juga: Antimainstream, Mahasiswa Ini Angkat Skripsi Ritual Pesugihan di Pantai Utara Jawa

Mickey yang meyakini bahwa apa yang dilihatnya itu memang makhluk astral lantas mencari cara untuk menjawab rasa penasarannya.

Akhirnya, dia pun menelusuri sejumlah tempat angker dan memotret suasana di sana berbekal ilmu fotografi yang dimiliki.

Saat itu kesabaran Mickey diuji lantaran hampir satu tahun hunting tak juga membuahkan hasil.

Di saat sudah mulai frustasi, rupanya apa yang dicari Mickey tercapai.

"Waktu itu saya ajak teman yang penakut, eh malah dapat. Itu tempatnya di bekas pabrik di Cibinong, pas dilihat hasilnya ada yang janggal tahunya buntut macan," jelas Mickey.

Saking senangnya mendapatkan objek makhluk astral, Mickey kemudian membagikan hasil jepretannya itu ke forum percakapan media sosial.

"Gue bagiiin fotonya di Kaskus dan ternyata banyak yang mau ikutan hunting akhirnya saya dirikan Ghost Photography Community," ucap Mickey.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved