Formula E

Ada Bambu di Bawah Aspal Sirkuit Formula E, Lintasan Utama Sudah Terlihat

Pihak kontraktor penggarap sirkuit Formula E harus memutar otak agar bisa menyelesaikan pembangunan dalam tempo tak lebih dari dua bulan.

Tribun Network
Kolase foto Formula E, pembangunan sirkuit Formula E di Ancol dan ilustrasi bambu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pihak kontraktor penggarap sirkuit Formula E harus memutar otak agar bisa menyelesaikan pembangunan dalam tempo tak lebih dari dua bulan.

Namun, kondisi kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang menjadi area sirkuit, tak seluruhnya ideal.

Ada bagian lahan sirkuit yang tanahnya berlumpur dan lunak.

Berbagai pilihan bahan muncul untuk dipertimbangkan sebagai pelapis tanah sebelum permukaannya akan diaspal, dari mulai beton hingga kayu.

Akhirnya, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama memilih menggunakan bambu untuk dipasang di bawah aspal lintasan balap mobil listrik itu.

Baca juga: Rampungkan Pondasi Cerucuk, Kontraktor Ungkap Target Jadi Lintasan Utama Sirkuit Formula E

Alasan Penggunaan Bambu

Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo, mengungkapkan, bambu memiliki kelebihan dari beton dankayu.

Bambu dianggap tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.

"Jadi ini ada itungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung. Bambu itu tahan terhadap air dan dia bisa dipecah bisa jadi rata bisa diratakan," ucap Ari di Ancol, Rabu (23/2/2022).

Selain itu, penggunaan material bambu diakui pihaknya yang paling sesuai bila mengingat masa waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang dijadwalkan hanya 54 hari.

Yakni dimulai pada 3 Februari 2022 dan rampung pada 28 Maret 2022.

Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Dikebut 24 Jam Non Stop, Ini Permintaan Crazy Rich Priok Ahmad Sahroni

"Gini, ini kita masalah waktu, kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," lanjutnya.

Alhasil, bambulah yang dipilih sebagai material yang paling cocok untuk menahan beban konstruksi agar tak turun ketika ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.

"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada kayu-kayu yang keras terhadap air, ada. Tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat. Jadi ini kita membuat manajemennya itu antar manajemen penyediaan bahan dengan manajemen pekerjaan di lapangan, itu yang harus kita sesuaikan," tandasnya.

Kondisi Tanah Lunak, Zona 5 Sirkuit Formula E Diakui Paling Sulit

Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022)
Suasana di sirkuit Formula E yang berada di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved