SNMPTN 2022
Pendaftaran SNMPTN 2022 Ditutup Pekan Depan, Segera Daftar dan Cetak Kartu Peserta
Pendaftaran SNMPTN 2022 ditutup pekan depan Senin, 28 Februari 2022. Buruan daftar jangan sampai terlewat!
Syarat Memilih Prodi
Dilansir Kompas.com, dalam Sosialisasi Daring: Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2022 yang disiarkan di YouTube LTMPT, Sabtu (11/12/2021), Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo menjelaskan apa saja aturan yang harus dipahami oleh calon peserta.
1. Bisa memilih satu atau dua prodi
Setiap peserta bisa memilih satu atau dua program studi (prodi) berbeda pada SNMPTN 2022, baik di satu perguruan tinggi yang sama mau pun berbeda.
Baca juga: Cara Buat Akun LTMPT untuk Daftar SNMPTN 2022, Siapkan NISN, NPSN dan Tanggal Lahir
Artinya, tidak ada keharusan seorang peserta mengisi dua pilihan prodi yang disediakan, jika memang hanya memiliki satu prodi yang ingin dituju.
2. Ketentuan lokasi PTN yang dipilih
Bebas untuk memilih satu atau dua prodi dan ada catatan yang harus dipahami.
Jika peserta mengambil dua prodi, salah satunya harus di pergurian tinggi negeri (PTN) yang berada di satu provinsi dengan sekolah asalnya.
"Misalnya sekolah asalnya di Makassar (Sulawesi Selatan), kalau memilih UI semua, atau UI dan ITB, itu enggak boleh. Salah satunya harus di PTN yang sama (wilayah) sengan sekolahnya, misal Unhas," jelas Budi.
Lain halnya ketika peserta hanya memilih satu prodi, maka peserta bebas memilih prodi di PTN mana pun.
Baca juga: Cara Cek NISN untuk Persiapan Daftar SNMPTN 2022, Pendaftaran Dibuka Bulan Februari
3. Disarankan hindari mengambil lintas jurusan
Terakhir, meski memungkinkan untuk dilakukan, mengambil prodi lintas minat disarankan untuk dihindari.
Khususnya bagi siswa dengan konsentrasi sosial (IPS) yang berkeinginan mendaftar di prodi yang diperuntukkan untuk jurusan IPA.
"Ini ada catatan untuk lintas minat, kami wanti-wanti atau memberi pesan kepada adik-adik yang dari sosial atau IPS itu jangan mengambil program studi IPA, karena pengalaman yang sudah-sudah itu banyak yang gagal," kata Budi.
Hal itu bukan berarti mengambil prodi yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan di bangku sekolah dilarang, peserta tetap bisa melakukannya.