Jelang Lengser, Anies Baswedan Jalankan Lagi Program Ahok Demi Antisipasi Banjir
Di akhir masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana kembali menjalankan program warisan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama Ahok.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Di akhir masa jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana kembali menjalankan program warisan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, yaitu normalisasi sungai.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Yusmada Faizal mengatakan, ada tujuh kelurahan yang menjadi prioritas program penanganan banjir yang jadi andalan Ahok ini.
"Ada tujuh kelurahan yang menjadi prioritas ditangani di Ciliwung itu, yaitu Cawang dan Rawajati, kemudian ke depan ada Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina, serta Kampung Melayu," ucapnya di gedung DPRD DKI, Selasa (1/3/2022).
Dalam program normalisasi sungai ini, Pemprov DKI bertanggung jawab untuk membebaskan lahan yang ada di bantaran kali.
Sedangkan, pengerjaan normalisasi itu sendiri akan dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Sindir Anies, Ketua DPRD DKI Prasetyo Sebut Normalisasi Sungai Perintah Perda, Bukan Cuma Formula E
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, pembebasan lahan di tujuh kelurahan prioritas itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ini bertahap ya, karena ada kendala soal administrasi. Banyak yang keberatan dan itu butuh waktu, butuh proses," ujarnya.
Program normalisasi belakangan menjadi sorotan lantaran progresnya jalan di tempat sejak Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun lebih memilih program gerebek lumpur dan sumur resapan dalam mengatasi masalah banjir di ibu kota.
Kedua program ini belakangan kembali menjadi sorotan dan dinilai tidak efektif dalam mencegah banjir di ibu kota.

Baca juga: Mimpi Tak Bisa Diwujudkan Semasa Kuliah, Bahagianya Ahok Sosok Ini Bisa Teruskan Keinginan Sang Ayah
Program sumur resapan menjadi yang paling disorot lantaran dianggap justru merusak fasilitas publik.
Bahkan, tak jarang keberadaan sumur resapan justru membahayakan pengendara jalan, seperti yang terjadi di Jakarta Selatan beberapa waktu saat sebuah mobil milik petinggi PSI terjeblos masuk ke dalam lubang sumur resapan.
Imbas polemik yang terjadi, DPRD DKI memutuskan memangkas seluruh anggaran sumur resapan dalam APBD 2022.
Walau demikian, Pemprov DKI tetap berkomitmen dalam mengatasi masalah banjir yang menjadi momok warga ibu kota saat musim hujan tiba, salah satunya dengan kembali menjalankannya program normalisasi sungai warisan Ahok.
Melalui program normalisasi dan gerebek lumpur, Yusmada berharap, kapasitas sungai dan kali bisa ditingkatkan.
"Peningkatan kapasitas sungai, seperti Ciliwung dan Sunter itu tetap Pemprov komit ya dengan melakukan pembebasan lahan secara bertahap," tuturnya.