Kisah Warga Jakarta Korban KKB: Minta Diambilkan Pakaian Dikira Ayahnya Mau Liburan Tahunya ke Papua
Warga Jakarta ada yang turut menjadi korban meninggal dalam penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Kamu pikir dua kali coba, itu kan daerah konflik. Udah kerja di sini saja," tegas Sawaludin.
"Sudah dibelikan tiket," kata Syahril kala itu.
Percakapan itu masih diingat jelas oleh Sawaludin.
Beberapa hari berselang, ponsel genggam yang ada di rumah Sawaludin berdering.
Syahril menelepon dan memberitahu bahwa dirinya sudah menginjakkan kaki di tanah Bumi Cenderawasih.

"Pak, saya sudah sampai Papua. Saya sudah kerja di bagian lapangan, tapi di bawah" terang Syahril.
"Ya sudah, hati-hati," kata Swaludin.
Syahril pun sempat mengirim beberapa foto saat berada di Papua.
Foto tersebut memperlihatkan alat-alat material di tempat sang anak bekerja.
Pada tanggal 3 Maret 2022, sejumlah media massa memberitakan adanya penyerangan di Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Delapan orang dilaporkan tewas dalam peristiwa itu.
Baca juga: KKB Tembak Mati 8 Pekerja Palapa Timur Telematika, NS Lambaikan Tangan Minta Tolong ke CCTV
Berita tersebut sekaligus menjadi kabar duka bagi Sawaludin dan keluarga.
Anaknya, Syahrial ternyata termasuk dalam daftar identifikasi delapan korban meninggal dunia.
Sang kakak syok
Kakak Syahril Nurdiansyah, Sandri Purnomo (25) syok saat mendengar kabar bahwa adiknya menjadi salah satu korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (2/3/2022) lalu.
Dia pertama kali mengetahui kabar tersebut dari berita di internet yang menginformasikan soal kejadian di Papua.
