Jenderal Dudung Ceritakan Beratnya Calon Bintara Hidup di Jakarta: Nangis Mereka, Dikira Enak
SAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bercerita saat para Calon Bintara Reguler (Cabareg) menangis saat diberikan pengarahan bertugas di Jakarta.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bercerita saat para Calon Bintara Reguler (Cabareg) menangis saat diberikan pengarahan bertugas di Jakarta.
Semasa menjabat sebagai Pangdam Jaya, Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku bertemu dengan tujuh orang pindahan dari Sulawesi dan Maluku.
Mereka menangis karena mengira enak bertugas di ibu kota.
Jenderal Dudung pun menceritakan susahnya hidup di Jakarta dialami oleh para perantau yang saat itu masih berstatus Calon Bintara Reguler (Cabareg).
Di hadapan jajarannya di Aula Sudirman, Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur pada Senin (14/3/2022), Dudung mengatakan Kodam Jaya merupakan pintu gerbangnya TNI Angkatan Darat.
Kodam Jaya menjadi markas percontohan.
"Jadi kalau Kodam Jaya melakukan suatu kegiatan yang tidak bagus maka akan kelihatan. Begitu juga kalau Kodam melakukan kegiatan bagus, maka akan kelihatan," katanya.
Baca juga: Pengumuman! Jenderal Dudung Jamin Anak Yatim Piatu Bakal Lulus Penerimaan TNI, Ini Alasannya
Maka tak heran, tentara dari Kodam Jaya merupakan orang-orang terpilih dan punya integritas tinggi.
Namun, lanjut Dudung, bertugas di Kodam Jaya jangan dikira enak.

"Orang kan melihat Kodam Jaya enak, deket Monas. Padahal belum tentu," katanya lagi.
Dudung bercerita semasa menjabat sebagai Pangdam Jaya, ia bertemu dengan 7 orang pindahan dari Sulawesi dan Maluku.
Mereka menangis usai mendapatkan pengarahan dari Dudung.
"Saya berikan pengarahan, nangis mereka. Dia Cabareg dari Sulawesi ke Kodam Jaya, dikira enak," katanya.

Padahal, biaya tinggal di Jakarta itu cukup menguras isi kantong.