Virus Corona di Indonesia
Wali Kota Tangerang Bicara Soal Covid-19 Bakal Jadi Endemi: Jangan Euforia Dulu, Harus Taat Prokes
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah bicara soal peralihan status pandemi Covid-19 jadi endemi. Arief mengimbau masyarakat untuk tidak abai prokes.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah bicara soal peralihan status pandemi Covid-19 jadi endemi.
Sebagaimana diketahui, Indonesia terutama Kota Tangerang telah berhasil melewati gelombang ketiga Covid-19 sekira dua bulan lalu.
Tingkat kematian dan penularan Covid-19 gelombang ketiga di Kota Tangerang pun jauh lebih sedikit dibandingkan catatan hitam gelombang kedua.
Kini, kasus Covid-19 di Kota Tangerang pun sudah sangat landai.
Arief pun tengah menunggu arahan dari Kementerian Dalam Negeri untuk merubah status pandemi Covid-19 jadi endemi.
Baca juga: Polisi Akui Ada Sejumlah Pedagang Bandel di Pasar Modern Tangerang hingga Minyak Goreng Langka
"Kita masih sosialisasi karena kita belum tahu pemerintah pusat kapan ni mau melakukan endemi," ujar Arief di Kantor Kecamatan Pinang, Rabu (16/3/2022).
Endemi nantinya, kata dia, Covid-19 akan dikategorikan seperti flu biasa dan tidak mengancam nyawa.

"Tapi kan kalau endemi sendiri adalah bagaimana kasus-kasus Covid-19 ini dianggap sebagai flu biasa," tutur Arief.
"Artinya masyarakat sudah biasa," sambung wali kota lulusan bidang kesehatan ini.
Sembari menunggu keputusan dari Kemendagri, Arief mengimbau kepada masyarakat untuk tidak abai soal protokol kesehatan.
Sebab, bagaimana pun juga, kunci dari lenyapnya Virus Corona adalah kepatuhan terhadap prokes, minimal penggunaan masker.
Baca juga: Selain PNS, Densus 88 Tangkap Lagi 1 Orang Terduga Teroris di Sukamulya Kabupaten Tangerang
"Kita sekarang tugasnya adalah budayakan masyarakat untuk taat prokes, jadi kalau sudah jadi endemi tetap pakai masker, sampai benar-benar hilang (Covid-19)," imbau Arief.
Ia pun terus menggelorakan percepatan vaksinasi Covid-19 kepada warganya.
Juga mengingatkan untuk tidak euforia terhadap melandainya kasus harian Covid-19 di Kota Tangerang.
"Semalam saya baru rapat dengan camat-camat agar terus disosialisasikan masyarakat jangan euforia.
Tetap disiplin, sukseskan program vaksinasi supaya herd immunity bisa maksimal," ucap Arief.

Hari ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyatakan Indonesia masih dalam kondisi pandemi jika melihat sejumlah indikator pengendalian Covid-19.
Nadia menjelaskan ada beberapa indikator untuk berubah dari pandemi menjadi endemi.
Antara lain penularan harus kurang dari 1, angka positivity rate harus kurang dari 5 persen, kemudian tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen.
Lalu angka fatality rate harus kurang dari 3 persen, dan level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1.
Kondisi-kondisi ini harus terjadi dalam rentang waktu tertentu misalnya enam bulan.
Baca juga: PNS di Tangerang Ditangkap karena Terduga Teroris, Densus 88 Sampai Harus Nyamar Jadi Tukang Ojek
Sementara, kondisi di Indonesia saat ini masih jauh dari prasyarat di atas.
"Saat endemi, kasus akan tetap ada, tapi dia tidak akan mengganggu kehidupan kita seperti saat ini di mana hampir aktivitas-aktivitas kehidupan kita, kehidupan sosial, kehidupan beragama.
Pariwisata ini tidak terganggu dengan adanya kasus Covid-19," tegas Nadia dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022). (*)