Cerita Kriminal

Bocah 5 Tahun Dihabisi Calon Ayah Sambung, Selang 15 Hari Sang Ibu Ditemukan Tewas di Balik Sarung

Bocah 5 tahun dihabisi oleh calon ayah sambung sedangkan 15 hari kemudian, justru sang ibu yang ditemukan tewas di balik sarung.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Bocah 5 tahun dihabisi calon ayah sambung, selang 15 hari sang ibu ditemukan tewas di balik sarung. 

Awalnya Dony menghabisi nyawa MFA dengan cara tega hingga akhirnya calon anak sambungnya itu meninggal pada 20 Februari 2022.

Dony memukuli, tak memberi makan, lalu menyekap MFA di kamar sehingga anak S itu kelaparan dan mati lemas.

Peristiwa memilukan terhadap anak itu dilakukan di rumah pelaku di Kota Semarang.

Kepada polisi, Dony berdalih dirinya emosi karena MFA disebut sering nakal.

Ditreskrimum Polda Jateng saat ungkap kasus pelaku Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), pembunuh ibu dan anak di Kota Semarang, Jumat (18/3/2022).
Ditreskrimum Polda Jateng saat ungkap kasus pelaku Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), pembunuh ibu dan anak di Kota Semarang, Jumat (18/3/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Setelah itu, untuk menghilangkan barang bukti, Dony membuang jasad korban di bawah tol dengan kondisi telanjang.

Adapun kronologi MFA bisa bersama Dony lantaran balita itu memang ditipkan oleh S kepada pelaku selaku calon ayah sambungnya.

Sedangkan S yang sudah beberapa hari tak mendapat kabar MFA terus mencecar calon suaminya itu tentang keberadaan anaknya.

Dony yang panik kemudian meminta korban untuk datang ke Kota Semarang.

Mereka kemudian bertemu di exit tol Sukun, Banyumanik.

Dari Terminal Sukun, mereka berdua datang ke sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.

Baca juga: Tangis Tetangga Cerita Sosok Bidan yang Dihabisi Tunangan, Terkuak Ada Perubahan Keseharian Korban

Ketika di hotel itu, kebetulan korban melambaikan tangan dengan seorang pria.

Pelaku sempat menanyakan kepada korban siapa pria itu dan menunjukan sikap yang berbeda.

Rupanya itu menjadi alibi pelaku untuk menghabisi korban.

Rahardjo menyebut, ada dua motif pelaku membunuh calon istrinya itu.

Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro menahan tangis saat konferensi pers terkait pembunuhan ibu dan anak di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022).
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro menahan tangis saat konferensi pers terkait pembunuhan ibu dan anak di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Pertama karena sakit hati atau cemburu karena tersangka dibandingkan dengan teman laki-laki lain dari korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved