Kakak Beradik Bernasib Nahas Saat Hendak Bantu Ibu di Sawah, Sang Kakak Meninggal Dunia
Sebelum kejadian nahas ini menimpa dua bersaudara itu, mulanya adik korban ingin menjemput ibunya yang sedang panen padi di sawahnya.
Sementara sang bayi berusia 2 tahun dalam gendongan sang ibu dan ayahnya yang sedang azan berhasil selamat dalam peristiwa tersebut.
Kasatreskrim Polres Muna, AKP Hamka Mapaitta mengungkap kronologi kejadian tersebut.
Peristiwa bermula saat kedua korban berada di dalam rumah panggung di tengah kebun ketika badai melanda wilayah tersebut.
"Ketika hujan deras dan angin kencang serta guntur, ibu dan anak-anaknya turun ke bawah kolong rumah panggung untuk berlindung," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Kamis sore.
Sang suami korban bernama Muslim mengumandangkan adzan untuk menenangkan diri dan keluarganya.
Tiba-tiba terdengar bunyi petir yang sangat keras dan rumah panggung bergetar.
Muslim tetap melanjutkan adzan sampai selesai.
"Setelah adzan, Muslim melihat istrinya yang sedang menggendong anaknya dan sang anak sudah terbaring di tanah," ujarnya.
Begitu pula dengan anaknya yang masih remaja ikut tersambar petir, sang ayah lalu membaringkan keduanya yang sudah dalam kondisi meninggal dunia di atas tumpukan kayu.
Sang ibu dan putrinya meninggal dunia dengan luka bakar di dada dan di beberapa bagian tubuh lainnya.
"Bayi usia 2 tahun berhasil selamat, tak ada luka, hanya kaget saja," ujarnya.
Menurutnya, usai kejadian sang ayah langsung menghubungi beberapa keluarganya untuk membantu mengevakuasi anak-anak dan istrinya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bantu Ibu di Sawah, Pemuda Madura Alami Nasib Nahas, Nyawa Tak Tertolong
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga NTT Meninggal Dunia Tersambar Petir, Korban Sempat Lari Keluar Rumah Lalu Ambruk dan Meninggal