Formula E
Pawang Hujan MotoGP Terseret ke Formula E Jakarta, dari Tuyul Anggaran hingga Rasionalitas
Aksi Rara Isti Wulandari, yang beraksi dengan gerakan menariknya di tengah Sirkuit Mandalika dikaitkan dengan Formula E di Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Biaya yang sebelumnya hanya Rp50 miliar untuk pembuatan lintasan sirkuit, tiba-tiba dinaikkan jadi Rp60 miliar. Padahal kontraktor sudah menghemat biaya dengan mengganti bahan lapisan bawah lintasan dari besi menjadi bambu," tuturnya.
Dengan banyaknya keanehan ini, Sigit berharap warga Jakarta bisa punya pawang sehandal Rara yang dianggapnya berhasil menghalau hujan.
“Mbak Rara datang, hujan menyingkir. Warga Jakarta butuh pawang anggaran yang begitu datang, tuyul-tuyul anggaran langsung menyingkir," ucapnya.
Tanggapan Wagub DKI Soal Pawang
Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai perlunya menggunakan jasa pawang hujan saat gelaran Formula E pada Juni 2022 mendatang.
Hal ini dikatakan Ariza menanggapi aksi pawang hujan saat gelaran MotoGP Mandalika pada Minggu (20/3/2022) kemarin yang belakangan menjadi sorotan.

Orang nomor dua di DKI ini pun menyebut, segala cara harus dilakukan agar ajang bertaraf internasional yang sudah dirancang sedemikian rupa bisa berjalan lancar.
"Saya kira itu (penggunaan pawang hujan) memang harus disesuaikan dengan musimnya. Kalau musim hujan bagaimana cara kita mengelola dengan baik," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Senin (21/3/2022).
Dari gelaran MotoGP yang kemarin digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, Ariza juga menarik kesimpulan bahwa gelaran internasional sebaiknya tak dilaksanakan saat musim hujan.
"Memang ini jadi perhatikan kami, agar ke depan event-event internasional di ruang terbuka bisa dilaksanakan tidak di musim hujan," ujarnya.