Kasus Kematian Akseyna di Danau UI Jalan di Tempat, Ayah Cari Keadilan: Polisi Terakhir Update 2018
Susmardoto masih terus menunggu titik terang dan informasi terbaru dari kasus kematian anaknya, Akseyna Ahad Dori.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Susmardoto masih terus menunggu titik terang dan informasi terbaru dari kasus kematian anaknya, Akseyna Ahad Dori.
Meski sudah berlalu tujuh tahun silam, Susmardoto menuturkan hingga kini ia dan keluarganya belum menerima informasi terbaru terkait kasus kematian anaknya.
Terakhir seingat Susmardoto, pihak kepolisian menghubunginya pada tahun 2018 silam.
"Pertanyaan ini banyak yang tanya ya (informasi terbaru), kami tidak mendapat update lagi dari kepolisian mulai dari 2018 ini. Jadi kita terus menunggu apa masih dilakukan penyelidikan atau sudah dihentikan," ujar Susmardoto pada TribunJakarta, Sabtu (26/3/2022).
Meski begitu, ia mengaku masih menaruh harapan besar kepolisian dapat mengusut tuntas kasus kematian putranya.
Baca juga: Gaya-gayaan Pakai Rotator Sirene hingga Pelat Bodong, Mobil Daus Mini Ditilang Polisi di Flyover UI
"Kami sampai saat ini masih terus mencari keadilan, dan berharap polisi dapat mengungkap pelakunya," kata Susmardoto.
Untuk informasi, hari ini merupakan tepat tujuh tahun silam Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia, Beji, Kota Depok.

Mardoto dan keluarganya, menduga Akseyna yang berstatus mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tewas akibat dibunuh.
Hingga saat ini, kasus kematian Akseyna masih menjadi misteri dan menyimpan banhak kejanggalan di dalamnya.
Orang Tua Akseyna Harap Kasus Kematian Anaknya Bisa Diusut Tuntas
Beragam upaya telah dilakukan oleh Susmardoto dan keluarganya untuk menguak kasus kematian anaknya, Akseyna Ahad Dori.

Terkini, ia mengaku baru saja menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada awal Maret 2022.
Selain menyurati orang nomor satu di Kepolisian Indonesia itu, surat yang sama pun ia kirimkan kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
"Awal Maret ini (2022) kami kirim surat ke Kapolri hingga Kompolnas," ujar Mardoto lewat sambungan telepon, Sabtu (26/3/2022).
Kendati sudah lebih dari tiga pekan sejak surat itu dilayangkan, Susmardoto mengatakan dirinya belum menerima respon hingga saat ini.
Baca juga: Wisma Makara UI Batal jadi Tempat Karantina Pasien Covid-19, Wali Kota Jelaskan Penyebabnya
"Belum ada jawaban mas sampai saat ini, mungkin dari teman media bisa cari juga informasinya," harapnya.
Susmardoto mengatakan, upaya lain yang ia lakukan saat ini adalah menggalang dukungan dari petisi daring untuk mendorong pihak kepolisian membongkar kasus kematian Akseyna.

Bahkan, ia berujar petisi tersebut kini sudah ditandatangani oleh lebih dari 100 ribu warganet.
"Kami sampai saat ini masih terus mencari keadilan, dan berharap polisi dapat mengingkap pelakunya. Tahun ini juga kami dibantu waganet buat petisi untuk neneruskan kasus ini agar bisa dituntaskan, dan sudah ada 104 ribu orang lebih yang tandatangani petisi ini," jelasnya.
Untuk informasi, hari ini merupakan tepat tujuh tahun kematian Akseyna yang jasadnya ditemukan mengambang di Danau Kenanga Universitas Indonesia, Beji, Kota Depok.
Akseyna sendiri merupakan mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI).
Kematian remaja yang karib disapa Ace ini menyisakan misteri yang belum terkuak dan banyak kejanggalan di dalamnya.
Baca juga: Kala Gerakan UI Mengajar Jadi Solusi Akses Pendidikan di Desa, Anak-Anak Bermimpi Lebih Tinggi
Pihak keluarga meyakini Akseyna meninggal dunia akibat dibunuh oleh seseorang.
Keyakinan tersebut lah yang hingga kini masih dipegang teguh oleh ayahanda almarhum Akseyna, Susmardoto.