Dedi Mulyadi Beraksi di Purwakarta, Jadi Tukang Parkir Pasar: Temukan Ada Jatah Preman Miliaran
Kali ini Kang Dedi menjadi seorang juru parkiri di Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat.
TRIBUNJAKARTA.COM – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kembali beraksi di Purwakarta, Jawa Barat.
Kali ini Kang Dedi menjadi seorang juru parkiri di Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat.
Hal itu dilakukannya untuk membuktikan adanya kebocoran parkir liar di sejumlah pasar di Kabupaten Purwakarta hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
Kang Dedi menjadi tukang parkir di Pasar Rebo Purwakarta mulai setelah sahur hingga siang hari.
“Sekarang sebagai anggota DPR RI saya turun ke Dapil untuk hal yang sederhana tapi kalau dikumpulkan bisa besar yaitu parkir,” ujar Kang Dedi sebagaimana dilansir dari Tribun Jabar, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Dedi Mulyadi Beraksi di Markas Tri Suaka: Pede Nyanyikan Lagu Irama Koplo, Bikin Nangis Pemilik Kafe
Sebelumnya Kang Dedi memberikan sejumlah uang kepada juru parkir liar sebagai honor pengganti yang biasa didapat dalam satu hari.
Sedangkan uang parkir yang didapat oleh Kang Dedi akan langsung dihitung oleh Bapenda dan Dishub Purwakarta.
Sempat terjadi perdebatan antara Kang Dedi dan juru parkir liar.

Pria tersebut awalnya ingin tetap menjadi juru parkir karena harus menyetor uang kepada bosnya yang bernama Johan asal Bojong Purwakarta.
“Ini kan sudah saya kasih tadi Rp 200 ribu untuk honor pengganti.
Kalau tetap tidak mau maka bisa dilaporkan ke polisi dan kejaksaan soal pungutan liar,” ujar Kang Dedi pada juru parkir tersebut.
Dari penghitungan awal pendapatan parkir yang bisa didapat negara dari Pasar Rebo mencapai Rp 1,5 miliar per tahun.
Namun faktanya yang masuk ke kas negara hanya Rp 150 juta per tahun.
Hal itu pun terbukti saat Kang Dedi menjadi juru parkir di salah satu titik Pasar Rebo. Belum genap satu jam ia sudah mendapat Rp 100 ribu lebih.
“Ini baru satu titik, total ada sembilan titik di Pasar Rebo. Sekarang satu titik ini saja belum sejam sudah Rp 100 ribu, berarti dari jam 5 pagi sampai jam 12 siang bisa minimal Rp 300 ribu,” ucapnya.
Baca juga: Siswi SD Wajahnya Mirip Lesti Kejora, Sikapnya Bikin Kagum Dedi Mulyadi: Jarang Sekarang Kayak Gini
Seharusnya, kata Kang Dedi, negara bisa mendapat pemasukan lebih dari sektor parkir.
Sebab uang yang didapat nantinya akan berguna untuk masyarakat mulai dari pembangunan/revitalisasi pasar, trotoar, rumah rakyat miskin hingga bantuan lain.
“Sebenarnya kalau pengelolaan benar itu misal dalam satu hari satu titik bisa dapat Rp 300-400 ribu nanti petugas parkir resmi bisa dapat Rp 100-150 ribu.
Uang itu tidak ke preman atau oknum, tapi dinikmati petugas dan masyarakat,” katanya.

“Sehingga dari parkir negara diuntungkan, petugas parkir sejahtera.
Kemudian nanti petugas diasuransikan kesehatan dan kecelakaan kerja. Uang parkir bisa dibangun untuk tata pasar, tata trotoar, bangun rumah rakyat miskin,” lanjut Kang Dedi.
Ia menduga dalam satu hari ada uang Rp 5-6 juta yang dinikmati oleh preman dan oknum, ini kerap disebut jatah preman alias japrem.
Karenanya, hal itu harus segera diselesaikan agar pendapatan negara bisa bertambah untuk merealisasikan program yang bermanfaat untuk masyarakat.
Dari hitungan kasar di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Rebo seharusnya pemerintah bisa mendapat pemasukan dari parkir Rp 4 miliar per tahun.
Baca juga: Dedi Mulyadi Mendunia Gegara Youtube: Punya Fans Berat Asal Italia yang Kebelet Datang ke Purwakarta
“Kalau se-kabupaten saja parkir liar bisa hilang Rp 5-6 miliar.
Uang itu seharusnya bisa digunakan untuk bangun rumah rakyat atau penataan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu Kang Dedi meminta pemerintah segera melakukan penataan dan penertiban di setiap titik parkir potensial.
Selain itu petugas pun harus disiapkan dan dibekali dengan identitas resmi.
“Kan sekarang sudah tidak pakai tiket, kemudian hanya pakai rompi saja.
Kalau seperti itu saru, harus ada seragam dan identitas.
Karena sekarang ini modal priwit saja orang bisa jadi tukang parkir,” ucap Kang Dedi Mulyadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Tukang Parkir di Pasar, Dedi Mulyadi Ungkap Japrem yang Mencapai Miliaran Rupiah Per Tahun,