Pilpres 2024

PPP DKI Tawarkan Duet Anies-Khofifah, Pengamat: Partai Lain Kabur Jika Elektabilitas Rendah

Bila elektabilitas keduanya rendah, maka partai politik lainnya bakal mendukung pasangan calon yang lebih unggul ketimbang Anies-AHY.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Instagram @aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin buka suara menyoal dukungan partai politik atas rekomendasi dari PPP DKI Jakarta.

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta resmi rekomendasikan Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Anies direkomendasikan sebagai Calon Presiden dan Khofifah sebagai Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024.

Melihat hal ini, Ujang justru memprediksi dukungan dari partai politik lainnya bisa tinggi maupun rendah. Dalam kata lain, hal itu masih 'tergantung' karena mengacu pada elektabilitas keduanya.

"Tergantung dari elektabilitas Anies-Khofifah hingga jelang pendaftaran di KPU tinggi atau rendah. Jika tinggi elektabilitasnya, maka akan ada yang gabung," katanya, Minggu (17/4/2022).

Bila elektabilitas keduanya rendah, maka partai politik lainnya bakal mendukung pasangan calon yang lebih unggul ketimbang Anies-AHY.

Baca juga: PPP Jatim Sambut Rekomendasi Jakarta, Pasangan Anies-Khofifah Maju Pilpres 2024 Dapat Restu

"Namun jika rendah partai-partai akan lari, karena kecenderungan partai-partai itu mendukung Paslon yang kemungkinan menangnya tinggi," imbuhnya.

Menurut Ujang, dipilihnya Anies yang menempati posisi capres lantaran elektablitasnya lebih tinggi dibandingkan Khofifah.

"Wajar saja, karena kan elektabilitas Anies di atas Khofifah," katanya kepada TribunJakarta.com, Minggu (17/4/2022).

Suasana konpers DPW PPP DKI Jakarta di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022)
Suasana konpers DPW PPP DKI Jakarta di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022) (Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com)

Bila merujuk pada alasan pemilihan keduanya, Ujang menyebut hal tersebut dengan partai berlambangkan Ka'bah tersebut.

"Sudah sesuai. Karakter PPP sebagai partai Islam," ungkapnya.

Namun, ia mengkhawatirkan akan timbul gesekan didalam internal partai lantaran hal ini.

Sebab, ia memprediksi bila manuver Capres dan Cawapres ke depannya bakal tinggi.

Sehingga sejumlah wilayah lain berkemungkinan bakal merekomendasikan pasangan calon yang memiliki tingjat kemenangan yang lebih tinggi.

Baca juga: Anies-AHY Bakal Menangi Pilpres 2024 Jika Lawan 2 Pasangan Ini, SMRC Beri Penjelasannya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved