Hati Istri Hancur, Suami Tewas Dianiaya Anggota Geng Motor Padahal Sedang Menanti Anak Ketiga

Hati istri mana yang tak hancur melihat suaminya tewas di depan matanya sendiri. Saat ini, suaminya tengah menunggu kehadiran anak ketiga.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Hati istri mana yang tak hancur melihat suaminya tewas di depan matanya sendiri.

Apalagi saat ini, suaminya yang berinisial R tersebut tengah menunggu kehadiran anak ketiganya.

Pasalnya sang istri sedang hamil usia 5 bulan.

Namun takdir berkata lain, R tewas dianiaya sekelompok geng motor yang mayoritas masih berusia di bawah umur.

Mirisnya lagi, kematian R disaksikan istri dan dua anaknya yang masih balita.

Baca juga: Pilu 2 Balita di Medan Saksikan Kematian Ayah di Depan Mata, Kini Calon Adiknya Terlahir Yatim

Peristiwa berdarah itu terjadi di kawasan Sei Mati, simpang kantor Medan Labuhan, Rabu (20/4/2022) hampir tengah malam.

R meregang nyawanya setelah mengalami luka bacok oleh puluhan anggota geng motor.

Istri dan dua anaknya pun mengalami luka-luka di tubuhnya.

Ilustrasi geng motor
Ilustrasi geng motor (Tribunnews)

Sementara itu viral di media sosial foto-foto istri dan anak-anak R.

Dua anak R mengalami luka lumayan parah di wajahnya.

Sementara sang istri mengalami luka-luka bekas jatuh dari motor di tangannya.

Di foto lain, terlihat sang istri memeluk anak perempuannya sambil menangis.

Niat beli makan, malah berpapasan dengan geng motor

Kala itu R mengajak istri dan dua anaknya pergi untuk membeli jamu dan makan menggunakan sepeda motor sekira pukul 22:20 WIB.

Sebelum berangkat, R sempat berpamitan kepada Eni, sang mertua.

Beberapa jam berlalu Eni keheranan karena anak dan menantunya belum pulang ke rumah.

Padahal, waktu sudah menunjukan pukul 23:00 WIB.

Baca juga: Gangster di Depok Sukses Bikin Kapolda Metro Gusar, Sindikat 4 Geng dengan Senjata Mematikan

Hingga akhirnya sekira pukul 00:30 WIB, Eni mendapatkan kabar duka dari istri R.

"Jam setengah satu dapat kabar dari anak saya, dia nelpon ngasih kabar R sudah meninggal dibegal,"

"Kami langsung terkejut," ucap Eni di kediamannya dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan, Kamis (21/4/2022).

Mendapatkan kabar tersebut, Eni langsung bergegas ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, Eni terpukul melihat sang menantu dalam kondisi tak bernyawa.

"Langsung ke rumah sakit,"

"Sampai di sana korban sudah ditutup. Mereka baru mau pulang beli jamu," sambungnya.

Diceritakan Eni, malam itu menantunya dikejar sekawanan geng motor di perjalanan pulang ke rumah di kawasan Sei Mati, Medan Labuhan.

Para geng motor ini sempat menendang sepeda motor R yang sedang melaju hingga jatuh ke aspal.

Alhasil, R bersama dua anak dan istrinya yang sedang mengandung itu ikut terjatuh dari motor.

Baca juga: Berawal dari Curhat ke Kakak Perempuan, Pemuda di Kramat Jati Dikunci Bareng Jasad Abangnya di Rumah

Begitu terjatuh, R langsung jadi sasaran kebringasan geng motor hingga nyawanya melayang.

Para pelaku yang jumlahnya puluhan itu membabi buta membacok R menggunakan senjata tajam.

R sempat lari menyelamatkan diri sampai terjatuh ke parit dalam keadaan bersimbah darah.

Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022).
Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022). (TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH)

Saat itu, dua anak R yang masih balita menjadi saksi sang ayah dianiaya dengan keji.

Begitu juga dengan istri R yang melihat penderitaan suaminya sampai meninggal dunia.

"Korban dikejar sama geng motor itu sampai ke dalam gang, ditendang motornya sampai jatuh,"

"Menjerit anaknya, tapi mereka enggak peduli dibacok ya korban," sambung Eni.

R tewas meninggalkan istri yang sedang mengandung lima bulan dan dua anak.

"Anak saya lagi hamil lima bulan, gimana perasaan orang tua ya,"

"Anaknya dua orang, anak nya masih kecil - kecil istrinya lagi hamil tega kali orang itu," ucapnya.

Sementara itu, tiga dari puluhan orang yang menganiaya R akhirnya diamankan polisi.

Baca juga: Berangkat Buru-buru Usai Ngaji Setengah Juz, Ahmad Yasin Selamat Meski Mobil Hancur Dihantam KRL

Tiga tersangka itu di antaranya Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan, Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan Bahagia.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga tersangka ditangkap di lokasi terpisah.

"Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, Sat Reskrim Polres Belawan yang dibackup oleh Jatanras Polda Sumut mengamankan tiga orang pelaku," kata Hadi, Kamis (21/4/2022).

Tiga tersangka komplotan geng motor yang bunuh seorang pria di Medan Labuhan.
Tiga tersangka komplotan geng motor yang bunuh seorang pria di Medan Labuhan. (HO)

Hadi menambahkan, dua diantara tersangka yang diamankan merupakan otak pelaku pembantaian tersebut.

Namun, Hadi belum membeberkan identitas otak pelaku lainnya yang masih kabur.

Polisi juga masih mengejar pelaku lain yang masih berkeliaran.

"Dua tersangka adalah otak dari pada pelaku. Sekarang ada ada beberapa lagi yang masih dilakukan pengejaran," ucapnya.

R tewas dengan luka cukup besar di bagian dada. Sementara dua anak R terluka di kening dan kepala.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved