Perempuan Level Up Beri Apresiasi untuk Kartini Masa Kini dari Berbagai Profesi
Shandy Purnamasari gandeng Perempuan Level Up memberikan penghargaan untuk wanita dari berbagai profesi sebagai bentuk apresiasi kartini masa kini.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
Tak hanya itu, nantinya akan ada berbagai kegiatan lain yang akan diadakan sesuai dengan permintaan dari anggota, seperti kelas belajar make up dan masih banyak kelas lainnya yang akan mulai dilakukan secara berkala pada bulan Mei mendatang.
10 Kartini versi Perempuan Level Up
1. Rousantya (29 tahun) - Bidan
Seorang Bidan yang bekerja di rumah sakit swasta ini telah membantu menangani lebih dari 500 kelahiran. Rousantya juga pernah membantu kelahiran ibu-ibu tuna wisma secara cuma-cuma sampai proses pemulihannya sempurna.
2. Yelis Safitri (30 tahun) - Penulis program TV
Yelis adalah seorang perempuan muda yang bekerja sebagai penulis. Baginya profesi penulis sering sekali diabaikan, padahal penulis adalah batang tubuh sebuah karya.
3. Dwina Aggita Lubis (33 tahun) - Make up artist
Perempuan yang disapa Gita ini sudah menekuni dunia tata rias selama delapan tahun. Di era pandemi, pekerjaannya nyaris tidak menghasilkan namun dirinya tetap semangat dan menekuni profesinya, serta mencari peluang baru dengan membuka kelas-kelas make up.
4. Tirkem (45 tahun) - Buruh cuci
Ibu Tirkem mulanya adalah pengusaha warung tegal (warteg) yang kemudian terlibas pandemi. Akhirnya dirinya menyambung kehidupan dengan menjadi buruh cuci di komplek perumahan untuk menghidupi keluarga.
5. Halimah (60 tahun) - Penjahit
Sudah menjadi penjahit sejak tahun 1978, Halimah merasa bersyukur dengan talenta yang dimiliki karena dirinya dapat membiayai keluarga. Bahkan sejak suaminya sudah tidak lagi memiliki penghasilan selama puluhan tahun, Halimah berperan sebagai ibu dan pencari nafkah.
6. Eka (31 tahun) - Pengemudi ojek online
Eka adalah mantan pekerja instansi pemerintah yang dirumahkan. Dirinya mencoba sebagai pengemudi ojek online karena ratusan surat lamarannya tidak ada yang diterima. Eka merasa lebih baik tetap bekerja meski resikonya sangat tinggi.
7. Sari (46 tahun) - Asisten rumah tangga
Sari adalah ART yang menghidupi keluarganya. Dirinya merasa bahagia menjalani peran meski ada beberapa cibiran yang diterimanya, Sari tetap semangat karena dirinya memiliki pekerjaan yang halal.
