Kebakaran Pasar Gembrong
Tangis Korban Kebakaran Pasar Gembrong, Ratapi Rumah dan Baju Lebaran Dilumat Api
Warga kawasan Pasar Gembrong di RW 01, Jatinegara, Jakarta Timur hanya bisa meratapi tumpukan puing rumah sisa kebakaran.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga kawasan Pasar Gembrong di RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur hanya bisa meratapi tumpukan puing rumah sisa kebakaran.
Nyaris tidak ada barang berharga selain baju mereka kenakan yang bisa diselamatkan akibat kebakaran Pasar Gembrong selama 13 jam yang melanda pada Minggu (24/4/2022) pukul 21.06 WIB.
Siti Suryani (28), satu warga korban kebakaran mengatakan tidak dapat menyelamatkan harta bendanya karena saat kejadian dia sedang buka bersama keluarga besarnya di luar.
"Aku lagi di luar lagi buka bersama bareng keluarga. Jadi apinya sudah merambat ke mana-mana. Saya enggak bisa nyelametin apa-apa," kata Siti di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (25/4/2022).
Saat dia dan keluarganya tiba di rumah dia hanya bisa meratapi si jago merah dan melihat proses pemadaman dilakukan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Baca juga: Tinjau Kebakaran di Pasar Gembrong, Anies Jamin Kebutuhan Warga hingga Akan Siapkan Lahan Berdagang
Konstruksi bangunan rumah warga yang menggunakan kayu dan padatnya permukiman membuat api dalam waktu singkat menjalar dari satu rumah ke rumah lainnya dalam waktu singkat.
Tangis Siti bahkan ikut pecah ketika melihat anaknya yang berusia tujuh tahun dan duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) merengek karena baju lebaran sudah dibeli ikut hangus.

"Anak-anak saya pada nangis, ada yang ngeluh, 'baru juga beli baju baru, sudah kebakar aja, Bu,' kan sedih. Kita sudah beli, bajunya ditaruh di lemari. Itu hadiah untuk anak karena sudah puasa," ujarnya.
Kini Siti dan keluarganya terpaksa harus bersabar bermalam di tenda pengungsian bersama warga RW 01 lain menanti bantuan sandang dan makanan dari Pemprov DKI Jakarta.
Dia berharap seluruh bantuan lekas didistribusikan untuk warga, khususnya kebutuhan bayi seperti pampers, minyak telon, selimut untuk menghalau dingin di tenda pengungsian.
"Kayak kebutuhan anak ini belum dapat. Kayak minyak telon, bedak. Pampers aja saya beli sendiri. Terus juga pakaian dalam juga belum ada buat kita orang dewasanya," tuturnya.
Baca juga: Kendala Damkar Hingga Butuh 13 Jam Padamkan Api di Pasar Gembrong, Kerugian Capai Rp 1,5 M
Siti mengatakan petaka kebakaran dialami warga RW 01 memang terasa kian berat karena terjadi pada momen menjelang hari raya Idulfitri 1443 Hijriah yang harusnya dilalui dengan sukacita.
Tapi dia mengaku berupaya menerima musibah dan berharap dalam waktu dekat kehidupan keluarganya dan warga RW 01 lain dapat segera bangkit dari keterpurukan musibah.
"Seperti ini kurang nyaman sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Ya harus ikhlas dan rida, harus gimana lagi. Udah takdirnya Allah ngasih begini. Harus lebih sabar lagi," lanjut Siti.
Pantauan di lokasi, raut wajah lelah ratusan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur tampak jelas usai api dipadamkan pada pukul 10.22 WIB.

Sementara warga dan para pedagang mainan, unggas yang terdampak kebakaran tampak sibuk memungut sisa barang yang bisa diselamatkan dari tumpukan puing material bangunan.
Tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian, namun sekitar 450 kepala keluarga (KK) meliputi 1.500 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang diduga akibat korsleting dari satu rumah.
Kendala Damkar Hingga Butuh 13 Jam Padamkan Api di Pasar Gembrong

Proses pemadaman kebakaran permukiman warga di kawasan Pasar Gembrong, RW 01, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur akhirnya rampung.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan proses pemadaman dinyatakan rampung pada Senin (25/4/2022) pukul 10.22 WIB.
"Alhamdulillah proses pemadaman yang dimulai pada Minggu (24/4/2022) pukul 21.17 WIB rampung pukul 10.22 WIB. Tidak ada korban luka dan jiwa," kata Gatot di Jakarta Timur, Senin (25/4/2022).
Dalam proses pemadaman ini sebanyak 27 unit mobil pompa berikut 135 personel gabungan dari Damkar Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat dikerahkan melakukan pemadaman.
Baca juga: UPDATE Kebakaran Pasar Gembrong, Lalu Lintas Mulai Lancar Setelah Sempat Ditutup
Sebanyak 400 bangunan meliputi rumah warga dan toko di sepanjang Jalan Basuki Rachmat ludes diamuk si jago merah sehingga mengakibatkan kerugian materil sekitar Rp 1,5 miliar.
"Untuk kendala pertama ketersediaan sumber air. Di belakang permukiman warga ada kali, tapi airnya sangat keruh dan tidak ada. Ada sangat jauh, di belakang kampus Mpu Tantular," ujarnya.

Gatot menuturkan dalam proses pemadaman yang berlangsung 13 jam ini pihaknya harus menyambung selang menggunakan unit mobil pompa guna menjangkau sumber air.
Baca juga: Selain Pasar Gembrong, Ini Pasar Tradisional Surga Mainan Anak di Jakarta: Ramai Tiap Momen Lebaran
Selama proses pemadaman arus lalu lintas di Jalan Basuki Rachmat dari arah Pondok Bambu menuju Kampung Melayu dialihkan, sementara arah sebaliknya tetap bisa dilalui pengendara.
"Untuk proses pemadaman sangat lama karena kita harus mengurai satu demi satu rumah, kamar demi kamar. Tapi untuk prosesor lokalisir api bisa dilakukan dalam proses dua jam," tuturnya.