Hepatitis Akut di Jabodetabek
Pemerintah Kota Tangerang Mulai Waspadai Serangan Hepatitis Akut
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mulai memikirkan adanya bahaya Hepatitis akut. Ini penjelasan Kadinkes Kota Tangerang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Jadi akan baik kalau ada penjelasan lebih rinci tentang perbedaan fatalitas ini, 1 meninggal dari 170 kasus di dunia dan semua 3 meninggal dari 3 kasus kita," kata dia dalam keterangannya, Rabu (4/5/2022).
Sehari sebelum Lebaran, Kementerian Kesehatan mengeluarkan pemberitahuan agar masyarakat waspada pasca meninggalnya 3 pasien anak dengan hepatitis akut di Jakarta.
Baca juga: Waspada! Hepatitis Misterius Rengut Nyawa 3 Anak di Jakarta
Ini tentu dihubungkan dengan kejadian hepatitis Aakut berat di berbagai negara, sebagaimana diumumkan oleh WHO.
Karena ini pengumuman pertama maka tentu diharapkan ada penjelasan selanjutnya di hari-hari mendatang, setidaknya tentang tiga hal.
Pertama, Ia menuturkan, dalam rilis Kementerian Kesehatan belum disebutkan bagaimana hasil laboratorium Hepatitis A,B,C dan E pada ketiga kasus ini.
Data dunia pun menyebutkan bahwa pada kejadian Hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil Lab Hepatitis A sampai E nya negatif.
Selain itu juga tidak ada hasil Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab Hepatitis di lintas benua ini.
"Kita tentu amat berduka karena ketiga kasus di Jakarta ini semuanya wafat. Kalau data dunia, dari lebih dari 170 kasus maka yang meninggal adalah satu anak," imbuh direktur pasca sarjana RS Yarsi ini.
Ia mengatakan, dengan adanya penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di Indonesia maka baiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya.
WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, faeses, sampel saluran napas dan bila mungkin biopsi hati.
"Semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sequencing," pesannya.
Hepatitis 'Misterius' Rengut Nyawa 3 Anak di Jakarta
Sebanyak tiga anak di DKI Jakarta dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengalami hepatitis akut.
Ketiga anak ini meninggal meninggal hanya dalam kurun waktu dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Sebelum meninggal dunia, ketiganya sempat menjalani perawatan intensif di RSCM setelah mendapat rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.