Tak Ada Operasi Yustisi Bagi Pendatang Baru, Kadisdukcapil DKI: Jakarta Milik Semua
Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak ada operasi yustisi bagi pendatang baru di ibu kota.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta memastikan tidak ada operasi yustisi bagi pendatang baru di ibu kota.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mengatakan DKI Jakarta milik bersama.
"Tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang ke Jakarta, karena Jakarta milik semua, milik seluruh warga negara Indonesia, siapa aja bisa bekerja di Jakarta," katanya saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).
Anak buah Gubernur Anies ini pun telah memperkirakan pendatang baru yang datang ke Jakarta tahun ini bakal mencapai 50 ribu orang.
Sehingga pihaknya menyiapkan aplikasi agar para pendatang bisa melapor agar terdata.
Baca juga: Warga Jabodetabek Diharapkan Tetap Patuh Protokol Kesehatan saat Perjalanan Mudik Lebaran
"Kami siapkan aplikasi data warga bagi pendatang baru yang datang ke Jakarta bisa melapor ke RT dan pak RT akan menginput dalam aplikasi data warga, atau bisa datang ke loket-loket pelayanan kami di kelurahan atau kecamatan, selain itu kami juga akan melakukan pelayanan jemput bola ke RW RW di kelurahan," ungkapnya.
Pemprov DKI Prediksi 50 Ribu Pendatang Baru Masuki Ibu Kota

Pemprov DKI Jakarta memprediksi sebanyak 50 ribu pendatang baru bakal masuki ibu kota saat arus balik Lebaran 2022.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin.
"Jumlah bulan terbanyak adalah bulan saat arus balik mudik Lebaran. Kami perkirakan bulan Mei ini terjadi lonjakan menjadi 20.000 sampai sudah 50.000 pendatang baru di Jakarta," katanya saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).
Anak buah Gubernur Anies ini pun memperkirakan lonjakan pendatang baru pada tahun ini bakal sama seperti tahun 2019 lalu.
Baca juga: Nenek Penjual Kopi di Pelabuhan Merak Dapat Rezeki Nomplok di Musim Mudik, Sehari Bisa Raup Rp1 Juta
Di mana, sekitar 150 ribu sampai 180 ribu pendatang baru pertahunnya.
"Berdasarkan data mereka yang melakukan pelayanan dokumen kependudukan, untuk pendatang baru kalau kami melihat grafiknya 2 tahun sebelumnya turun 2020 dan 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2019, 2018. Penurun tahun 2020 dan 2021 karena kondisi covid," lanjutnya.
Baca juga: Mudik Jadi Permintaan Terakhir, Lansia 75 Tahun Ini Sampai di Kampung Halaman Tak Bernyawa
"Dan lonjakan arus mudik yang sangat besar, kemungkinan mereka yang mudik akan mengajak sanak saudaranya untuk bekerja di Jakarta. Perkiraan kami tahun ini akan sama dengan tahun 2019 sekitar 150 ribu - 180 ribu/tahun," pungkasnya.