Ceria Kriminal
Dengar Teriakan Minta Tolong di Pagi Hari, Warga Temukan Tubuh Janda Muda Tergeletak di Depan Rumah
Pagi mencekam menghantui Kampung Bentang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Teriakan seorang janda bernama Wiwin buat geger warga.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pagi mencekam menghantui Kampung Bentang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (8/5/2022).
Memecah keheningan pagi desa tersebut, teriakan seorang janda bernama Wiwin Setiani sontak menarik perhatian warga sekira pukul 10.00 Wib.
Pasalnya, wanita berusia 30 tahun itu jatuh tersungkur usai diserang seseorang.
Baru berjalan beberapa meter dari rumahnya, Wiwin dihadapkan pada nasib nahas.
Hingga akhirnya, nyawa Wiwin tak bisa diselamatkan lagi akibat tragedi tersebut.
Kasus pembunuhan itu segera diketahui Ketua RW setempat, Agus Sopian.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Agus Sopian mengakui langsung datang ke TKP sesaat usai ada warganya melapor.
"Setelah saya telusuri ternyata dia (korban) sudah tergeletak," kata Agus Sopian dilansir pada Senin (9/5/2022).
Baca juga: Ajakan Nikah Berujung Maut, Janda Muda Meregang Nyawa di Depan Rumah Usai Tolak Permintaan Duda
Tiba di TKP, Agus miris lantaran melihat kondisi sang janda yang bersimbah darah di depan rumahnya.
Korban mendapatkan luka parah di leher dan perut.
"Korban wanita warga saya, dia janda. Saat itu korban sudah tergeletak di jalan," pungkas Agus Sopian.
Segera ditangani warga, Wiwin menghembuskan napas terakhir saat dibawa ke rumah sakit.
Sosok Pelaku
Tak lama berselang, sosok pelaku yang tega merampas nyawa Wiwin akhirnya terkuak.
Sang pembunuh adalah pria berinisial M.
Pria berstatus duda itu nyatanya adalah warga desa yang sama dengan tempat tinggal korban.

Saat ini, pelaku masih buron dan secara intensif telah dikejar oleh Polsek Padalarang.
Tim dari Satreskrim Polres Cimahi juga turut membantu pengejaran M.
"Yang jelas pelaku sudah dengan sadis melakukan penganiayaan dengan menusuk perut dan menggorok leher," kata Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan.
Perihal motif pembunuhan, tim penyidik mengungkap dugaan kuat.
Baca juga: Janda 30 Tahun di Bandung Barat Tergeletak Penuh Luka Tak Bernyawa, Sempat Ada Perkelahian
M diduga nekat menghabisi nyawa Wiwin karena sakit hati cintanya ditolak.
Konon menurut AKBP Imron Ermawan, janda Wiwin menolak ajakan duda M untuk menikah.
"Motif pelaku melakukan ini patut diduga karena korban tidak mau diajak nikah sama pelaku," imbuh AKBP Imron Ermawan.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan pengakuan keluarga korban.
Keluarga menyebut bahwa Wiwin ogah dinikahi M karena M dikenal sebagai duda meresahkan.
Duda M sering menyakiti warga lain termasuk Wiwin.

"Makanya korban tidak mau diajak menikah. Jadi karena hal tersebut, pelaku sudah merencanakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," terang AKBP Imron Ermawan.
Lebih lanjut, Agus Sopian sang ketua RW juga turut membenarkan korban dan pelaku memang ada hubungan asmara.
Sesaat sebelum kejadian, Agus sempat mendapat laporan kedua pasangan itu berkelahi di rumah korban.
Kendati demikian, ia belum mengetahui penyebab M nekat menghabisi Wiwin.
"Saya belum tahu pasti, apakah dia (pelaku) merasa diputuskan atau bagaimana," ucap Agus Sopian.
2 Hari Lalu Pelaku Ancam Korban
Sebelum melakukan pembunuhan terhadap Wiwin, duda M nyatanya sempat mengurai ancaman ke sang kekasih.
Ancaman itu dilayangkan M pada hari Jumat.
Selang dua hari kemudian, M pun membuktikan ancamannya itu dengan cara menggorok leher Wiwin secara sadis.
Terkait ancaman tersebut, Agus Sopian sang ketua RW mengaku sudah mengetahuinya.
Bahkan Agus sudah bersiaga sejak dua hari lalu guna mengantisipasi ancaman duda meresahkan itu.

Namun sayang, Agus dan tim kecolongan.
Di Minggu pagi, duda M nekat menghabisi nyawa Wiwin.
"Dua hari lalu, dia (pelaku) masih keliling-keliling di sini dan ada ancaman-ancaman gitu (pembunuhan) dan ternyata sekarang terjadi juga," ujar Agus Sopian
Ia mengatakan, ancaman itu dilaporkan langsung oleh pihak keluarga kepada dirinya selaku RW setempat.
Agus langsung melakukan antisipasi dengan cara melaporkan lagi ke anggota Bhabinkamtibmas.
"Saya sudah antisipasi, dengan cara lapor ke kadus dan Bhabinkamtibmas. Dua hari itu saya juga pantau setiap malam dan aman-aman saja. Tapi hari ini terjadi di rumah korban," kata Agus Sopian.
Pembunuhan Berencana
Sementara itu, AKBP Imron Ermawan mengatakan, pihaknya menduga, duda M sudah merencanakan membunuh Wiwin.
Dugaan tersebut didapat lantaran pelaku sudah membawa belati sebelum menghabisi korban.
"Patut diduga, bahwa pelaku ini sudah merencanakan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Buktinya, pada waktu melakukan, pelaku sudah memegang belati. Itu berdasarkan informasi yang dilihat oleh saksi," ungkap AKBP Imron Ermawan.
Bahkan setelah melakukan aksi pembunuhan itu, pelaku langsung melarikan diri dengan membawa sebuah pisau belati yang digunakan untuk menggorok dan menusuk korban.
"Pelaku kabur dengan membawa belati yang ada ditangannya. Saksi juga sudah melihat bahwa pelaku kabur dengan membawa belati tersebut," kata AKBP Imron Ermawan.
Atas hal tersebut, kasus ini kemungkinan masuk pada kategori kasus pembunuhan berencana.
Namun, pihaknya masih perlu mendalami kasus tersebut.
"Bisa jadi, (pembunuhan berencana). Tapi, intinya apakah penganiayaan berat atau pembunuhan berencana," ucap AKBP Imron Ermawan.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pagi Mencekam di Padalarang, Nyawa Janda Melayang Karena Ulah Duda Meresahkan, Motif Pelaku Terkuak
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti