Dukung Program Literasi Digital di Sekolah Binaan, YPA-MDR Buka Akses Jaringan Internet VSAT di NTT

YPA-MDR membuka akses jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
YPA-MDR membuka akses jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - PT. Astra International Tbk. melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) membuka akses jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Hal ini dilakukan mendukung digitalisasi di 12 sekolah binaan di lokasi tersebut.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera dan 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Sejak tahun 2018, YPA-MDR mendorong program sekolah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang digitalisasi sekolah.

Selain itu, YPA-MDR mendukung terlaksananya program literasi digital di sekolah binaan.

Melalui pembukaan akses internet di sekolah binaan YPA-MDR diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang berwawasan global serta menjadi solusi dalam tantangan globalisasi untuk mendapatkan informasi pembelajaran yang cepat, luas dan tak terbatas.

YPA-MDR membuka akses jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) sebagai upaya mendukung digitalisasi di 12 sekolah binaan yang berlokasi di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
YPA-MDR membuka akses jaringan internet Very Small Aperture Terminal (VSAT) sebagai upaya mendukung digitalisasi di 12 sekolah binaan yang berlokasi di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. (ISTIMEWA)

Kepala Sekolah SD GMIT Mbueain Matheos Lodo, S.Pd mengatakan, bantuan internet yang diberikan YPA-MDR bagi SD GMIT Mbueain sangat membantu, khususnya dalam mengikuti zoom pelatihan yang diberikan oleh YPA-MDR.

"Kami tidak perlu menempuh jarak yang jauh ke dusun tetangga untuk mendapatkan sinyal yang bagus agar bisa mengikuti pelatihan secara daring. Selain itu juga sangat membantu dalam terselenggaranya Ujian Sekolah bagi kelas 6 secara online," ujar Matheos Lodo dalam keterangan persnya, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Berbagi Ilmu hingga ke Pelosok Negeri, YPA-MDR Kirimkan 13 Mahasiswa ke Sekolah Binaan

Matheos menambahkan, perubahan juga terlihat pada proses pembelajaran semenjak ada internet di sekolah.

"Beberapa guru kelas dapat mengakses video pembelajaran yang ada di Youtube dengan mudah sebagai bahan diskusi dan sumber pengetahuan bagi anak-anak di kelas, sehingga pembelajaran tidak hanya model ceramah saja karena tidak ada sinyal tetapi kelas sudah lebih aktif karena adanya internet," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved