Fakta Tanjakan Pari Lokasi Kecelakaan Bus di Ciamis, Dua Dekade Silam Ada Insiden Lebih Mengenaskan
Berikut ini fakta dari Tanjakan Pari yang menjadi lokasi kecelakaan bus di Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu (21/5/2022) kemarin.
Korban tersungkur masuk kolong mobil boks. Feri juga terjatuh.
Setelah menabrak sepeda motor yang dikendarai Feri, mobil bus tersebut juga menghantam mobil boks hingga ringsek.
Setelah itu bus menghantam tiga rumah warga yang berada di kanan jalan arah kanan jalan dari arah Panjalu.

Masing-masing rumah Asep Mashuri, rumah sekaligus bengkel milik Erwin. Kemudian bus nyungsep masuk rumah Ibu Yetti.
Ketiga rumah yang pemiliknya bersaudara tersebut saling berdempetan.
“Waktu bus sudah nyangsang di rumah Ibu Yeti, kami berdatangan menyelamatkan Ibu Enok dan Feri. Ibu Enok sudah ada di dalam kolong mobil boks. Sewaktu dievakuasi beliau sudah meninggal. Setelah itu jasad beliau dibawa ke Puskesmas Payungsari,” ujar Agus Gunawan (55), saksi mata yang rumahnya terpaut hanya 2 rumah dari lokasi bus berhenti di rumah Yeti.
Setelah sempat disemayamkan di Puskesmas Payungsari, menurut Kades Asep Ramdani Hidayat, jenazah Ibu Enok dimakamkan Sabtu malam itu juga di pemakaman umum TPU Dusun Pari.
“Sedangkan jenazah Feri dimakamkan tadi pagi pagi di pemakaman yang sama. TPU Pari,” ujar Kades Payungsari, Asep Ramdani Hidayat.
Fakta Tanjakan Pari
Baca juga: Nyawa Suami Tak Tertolong, Pilu Mama Muda Sedang Hamil Peluk 3 Anaknya Saat Longsor di Cijeruk Bogor
Imbas kecelakaan maut tersebut, nama Tanjakan Pari kini menjadi perbincangan.
Kepala Desa Payungsari, Asep Ramdani Hidayat mengatakan ruas jalan Tanjakan Pari mulai dari Dusun Sriwinangun, Desa/Kecamatan Panjalu sampai Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbang (sepanjang sekitar 3 km) tersebut memang rawan kecelakaan.
“Kecelakaan-kecelakaan kecil memang sering terjadi.
Jalannya sempit dan berbelok, tanjakan dan turunan," tuturnya.

Dia menuturkan pada dua dekade silam, ada kejadian kecelakaan di Tanjakan Pari yang jauh lebih mengenaskan.
"Sekitar 20 tahun lalu, pernah terjadi kecelakaan besar yang menewaskan 7 orang,” ujar Asep Ramdani.