Fakta Tanjakan Pari Lokasi Kecelakaan Bus di Ciamis, Dua Dekade Silam Ada Insiden Lebih Mengenaskan

Berikut ini fakta dari Tanjakan Pari yang menjadi lokasi kecelakaan bus di Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu (21/5/2022) kemarin.

Editor: Elga H Putra
Tribun Jabar/Andri M Dani
Kondisi Tanjakan Pari di Dusun Paripurna, Ciamis. Di lokasi ini sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan dan bangunan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIAMIS - Berikut ini fakta dari Tanjakan Pari yang menjadi lokasi kecelakaan bus di Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu (21/5/2022) kemarin.

Kecelakaan maut dialami bus yang mengangkut peziarah dari Tangerang.

Bus mengalami rem blong dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

Lokasinya di Tanjakan Pari jalan raya Panjalu-Panumbangan, Blok Dusun Paripurna, RT 20/07, Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis.

Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.00.

Baca juga: Pokoknya Ngeri Deh Kesaksian Korban Selamat Bus Blong di Ciamis, Histeris Ucap Takbir

Dua dari empat korban meninggal pada peristiwa kecelakaan maut di Ciamis merupakan warga Dusun Pari, Desa Payungsari.

Korban meninggal asal Dusun Pari adalah Enok (55) dan keponakannya Feri (30).

Enok yang sehari-hari berprofesi sebagai sinden tersebut meninggal di lokasi kejadian.

Proses evakuasi bus Pandawa yang mengalami kecelakaan di jalan raya Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Bus diketahui sedang membawa rombongan peziarah.
Proses evakuasi bus Pandawa yang mengalami kecelakaan di jalan raya Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Bus diketahui sedang membawa rombongan peziarah. (KOMPAS TV via Kompas.com)

Sementara Feri mengalami luka-luka cukup parah meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Ciamis.

Waktu kejadian Enok naik motor yang dikemudikan keponakannya tersebut.

“Sore itu menjelang magrib Ibu Enok dalam perjalanan menuju Panumbangan, rencananya mau berobat ke klinik karena sakit.

Beliau dibonceng sepeda motor yang dikemudikan oleh keponakannya Feri,” ujar Kades Payungsari, Asep Ramdani Hidayat SIp kepada Tribun, Minggu (22/5/2022).

Informasi yang diperoleh Tribun, saat dalam perjalanan dari Pari menuju Panumbangan (arah Panjalu menuju Panumbangan) dari arah belakang korban muncul bus besar yang oleng seperti tidak terkendali.

Bus yang membawa rombongan peziarah yang meluncur dari yang sama tersebut menyambar sepeda motor yang dikendarai Feri.

Baca juga: Bus Hello Kitty Pembawa Peziarah Tangerang Remuk Redam di Ciamis: 4 Orang Tewas, Begini Kronologinya

Akibat hantaman kuat dari bus, Enok terpental dari sepeda motor yang dikendarai Feri.

Korban tersungkur masuk kolong mobil boks. Feri juga terjatuh.

Setelah menabrak sepeda motor yang dikendarai Feri, mobil bus tersebut juga menghantam mobil boks hingga ringsek.

Setelah itu bus menghantam tiga rumah warga yang berada di kanan jalan arah kanan jalan dari arah Panjalu.

Kecelakaan bus di Ciamis
Kecelakaan bus di Ciamis (ISTIMEWA)

Masing-masing rumah Asep Mashuri, rumah sekaligus bengkel milik Erwin. Kemudian bus nyungsep masuk rumah Ibu Yetti.

Ketiga rumah yang pemiliknya bersaudara tersebut saling berdempetan.

“Waktu bus sudah nyangsang di rumah Ibu Yeti, kami berdatangan menyelamatkan Ibu Enok dan Feri. Ibu Enok sudah ada di dalam kolong mobil boks. Sewaktu dievakuasi beliau sudah meninggal. Setelah itu jasad beliau dibawa ke Puskesmas Payungsari,” ujar Agus Gunawan (55), saksi mata yang rumahnya terpaut hanya 2 rumah dari lokasi bus berhenti di rumah Yeti.

Setelah sempat disemayamkan di Puskesmas Payungsari, menurut Kades Asep Ramdani Hidayat, jenazah Ibu Enok dimakamkan Sabtu malam itu juga di pemakaman umum TPU Dusun Pari.

“Sedangkan jenazah Feri dimakamkan tadi pagi pagi di pemakaman yang sama. TPU Pari,” ujar Kades Payungsari, Asep Ramdani Hidayat.

Fakta Tanjakan Pari

Baca juga: Nyawa Suami Tak Tertolong, Pilu Mama Muda Sedang Hamil Peluk 3 Anaknya Saat Longsor di Cijeruk Bogor

Imbas kecelakaan maut tersebut, nama Tanjakan Pari kini menjadi perbincangan.

Kepala Desa Payungsari, Asep Ramdani Hidayat mengatakan ruas jalan Tanjakan Pari mulai dari Dusun Sriwinangun, Desa/Kecamatan Panjalu sampai Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbang (sepanjang sekitar 3 km) tersebut memang rawan kecelakaan.

“Kecelakaan-kecelakaan kecil memang sering terjadi.

Jalannya sempit dan berbelok, tanjakan dan turunan," tuturnya.

Kondisi Tanjakan Pari di Dusun Paripurna, Ciamis. Di lokasi ini sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan dan bangunan.
Kondisi Tanjakan Pari di Dusun Paripurna, Ciamis. Di lokasi ini sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan dan bangunan. (Tribun Jabar/Andri M Dani)

Dia menuturkan pada dua dekade silam, ada kejadian kecelakaan di Tanjakan Pari yang jauh lebih mengenaskan.

"Sekitar 20 tahun lalu, pernah terjadi kecelakaan besar yang menewaskan 7 orang,” ujar Asep Ramdani.

Waktu itu menurut Asep, sebuah truk pengangkut material bangunan meluncur dari arah Panjalu menuju Panumbangan.

Tujuh orang buruh bangunan yang berada di dalam bak truk bersama material tumpah.

Para korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

“Ruas jalan memang cukup sempit hanya 5,5 meter. Ramai kendaraan lalu lalang dan kiri kanan jalan banyak rumah. Pelebaran jalan terakhir tahun 2016 lalu,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tanjakan Pari Memang Ngeri, 20 Tahun Lalu Juga Terjadi Kecelakaan Maut yang Mengenaskan,

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved