Duduk Perkara ABG Dihabisi Kakak Ipar di Karawang: Korban Kerap Beri Utang dan Kabur dari Bengkel

Setelah tidak sadarkan diri, T mencari batang kayu kecil dan tali untuk membuat seolah-olah S sengaja mengakhiri hidup.

S yang masih hidup, tanpa disadari oleh T, justru meninggal terjerat tali.

Kekesalan T terhadap S hanya dipicu karena S tidak berani menagih hutang bahan bakar minyak (BBM) eceran kepada pelanggan yang belum dibayar.

S sering membantu di bengkel dan tambal ban milik T.

Sesekali ada karyawan yang lewat atau warga yang hutang BBM eceran milik T.

"Jadi memang T ini sering bilangin atau ceramahi S. Habis diceramahi, S terkadang suka kabur hilang dari bengkel, " katanya.  

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 80 ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai mana di rubah dan di tambah dengan UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Ke 2 atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang.

"Kami kenai tersangka dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara,” kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono.

Diberitakan, polisi telah menetapkan tersangka pembunuhan S, bocah 14 tahun yang ditemukan seperti bunuh diri dengan seutas tali, pada Senin (9/5/2022) pukul 19.00 WIB.

Insiden itu terjadi di bawah jembatan tol Jakarta-Cikampek di belakang KIIC, Dusun Pajaten, RT 003, RW 002, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

S ternyata tewas karena dianiaya kerabat dekatnya T (26).

S saat itu disebut mengakhiri hidup dengan seutas tali setelah usai dimarahi oleh kerabatnya lantaran bensin yang dijualnya belum dibayar konsumen.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Remaja 14 Tahun di Karawang yang Dihabisi Kakak Iparnya Ternyata Kehilangan Nyawa karena Hal Ini, dan di Tribunnews.com dengan judul Seorang Anak di Karawang Tewas di Tangan Kakak Ipar, Polisi Ungkap Motifnya