Formula E

Tak Ada Tes Lintasan, Pembalap Formula E Hanya Pakai Simulator untuk Kenalan dengan Sirkuit Ancol

Pembalap Formula E bakal lakukan simulasi sebelum memulai balapan pada 4 Juni mendatang.

Istimewa Via Tribunnews.com
Ilustrasi Formula E 

Mobil balap Formula E memiliki kemampuan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 2,8 detik. Sedangkan top speed yang dapat dicapai, bisa tembus hingga 280 km/jam.

Regulasi menentukan bahwa tiap mobil memiliki berat minimum 903 kg. Berat tersebut sudah termasuk pebalap dan baterai seberat 385 kg yang ditempatkan di belakang pebalap.

Mobil balap Formula E juga menerapkan sistem pengereman regeneratif. Sistem ini memanfaatkan energi kinetik dari putaran roda, lalu diubah ke energi listrik yang akan dikembalikan lagi ke baterai.

Sistem tersebut dapat diatur secara manual oleh pebalap menggunakan tuas yang ada di belakang setir.

Formula E menggunakan pemasok ban tunggal dari Michelin, dengan tipe Pilot Sport. Ban depan memiliki lebar 245 mm dan ban belakang lebarnya 305 mm, dengan diameter pelek 18 inci.

Ban tersebut didesain khusus dan dapat digunakan pada kondisi trek kering maupun basah. Berbeda dengan F1 yang memiliki tipe ban yang berbeda, yakni kering dan basah.

Pada area pebalap, mobil balap Formula E dilengkapi dengan perangkat pelindung kepala Halo yang dipasangi lampu LED. Lampu tersebut akan menyala tergantung mode tenaga yang digunakan.

Secara spesifikasi, persaingan tiap tim bisa dikatakan seimbang. Sebab, semua mobil menggunakan bodi, sasis, baterai, dan suspensi depan yang seragam.

Bagian yang berbeda hanyalah mesin atau powertrain, suspensi belakang, dan perangkat lunak mobil. Powertrain sendiri meliputi motor listrik, transmisi, dan inverter. Ketiga komponen tersebut masih boleh diubah oleh tim pabrikan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved