Formula E
Ubah Aturan, Pemprov DKI Izinkan Pameran Mobil Replika Formula E Saat Car Free Day
Pemprov DKI Jakarta mengubah aturan soal keikutsertaan partisipan saat Car Free Day (CFD). Mobil replika Formula E boleh dipamerkan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Oleh sebab itu, Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni menyebut Formula E berbeda dengan Formula 1.
"Gak ada tes lintasan, beda dengan Formula 1, ada waktu dari Kamis, Jumat, Sabtu qualified. Nah ini waktunya seharian cuma beda 4 jam dia langsung balapan. Dia udah latih di simulator," terangnya.
Spesifikasi Mobil Balap Formula E
Dilansir dari Kompas.com, Formula E menggunakan mobil balap bertenaga listrik dengan spesifikasi yang mengagumkan. Sebab, mobil ini tak hanya kencang, tapi juga ramah lingkungan.
Mobil balap bertenaga listrik Formula E diciptakan dengan mengedepankan efisiensi tenaga. Berbeda dengan mobil balap Formula 1 (F1) yang dibuat sekencang-kencangnya sesuai dengan regulasi.
Ajang balap Formula E mulai diperkenalkan pada 2014 di Beijing, China. Sejak musim 2018-2019, Formula E sudah menggunakan mobil generasi kedua atau disebut Gen2.

Mobil ini memiliki panjang 5.160 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.050 mm, serta jarak sumbu roda 3.100 mm. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 52 kWh.
Tenaga maksimal yang dapat digunakan oleh masing-masing mobil adalah 250 kW (335 tk). Tenaga disalurkan ke roda belakang lewat transmisi yang spesifikasinya hanya diketahui oleh tiap pabrikan.
Mobil balap Formula E memiliki kemampuan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 2,8 detik. Sedangkan top speed yang dapat dicapai, bisa tembus hingga 280 km/jam.
Regulasi menentukan bahwa tiap mobil memiliki berat minimum 903 kg. Berat tersebut sudah termasuk pebalap dan baterai seberat 385 kg yang ditempatkan di belakang pebalap.
Mobil balap Formula E juga menerapkan sistem pengereman regeneratif. Sistem ini memanfaatkan energi kinetik dari putaran roda, lalu diubah ke energi listrik yang akan dikembalikan lagi ke baterai.
Sistem tersebut dapat diatur secara manual oleh pebalap menggunakan tuas yang ada di belakang setir.
Formula E menggunakan pemasok ban tunggal dari Michelin, dengan tipe Pilot Sport. Ban depan memiliki lebar 245 mm dan ban belakang lebarnya 305 mm, dengan diameter pelek 18 inci.
Ban tersebut didesain khusus dan dapat digunakan pada kondisi trek kering maupun basah. Berbeda dengan F1 yang memiliki tipe ban yang berbeda, yakni kering dan basah.
Konser Dewa 19 di JIS Banyak Parkir Liar, Komisi B DPRD DKI Bandingkan dengan Formula E |
![]() |
---|
PSI Bingung Jakpro Klaim Untung Rp5,2 M dari Formula E Semasa Anies, Padahal Sudah Habiskan Rp 560 M |
![]() |
---|
Hasil Audit Formula E 2022 Rampung, Balap Mobil Listrik Warisan Anies Baswedan Raih Laba Rp 5,29 M |
![]() |
---|
Belum Dapat Sponsor, Jakpro Berharap Ada BUMN Mau Bantu Sukseskan Formula E 2023 |
![]() |
---|
Balap Formula E Tinggal 5 Bulan Lagi, Jakpro Belum Juga Dapat Sponsor |
![]() |
---|