Atap Tribun Penonton Ambruk, Panitia: Beruntung Kemarin Ada Badai

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Vice Managing Director Organizing Committee atau panitia pelaksana Formula E Jakarta menilai ada sisi positif di balik kejadian ambruknya atap tribun penonton pada Jumat (27/5/2022) malam lalu.

Gunung menuturkan, pihaknya merasa beruntung dengan adanya hujan badai hingga terjadi atap grandstand penonoton ambruk.

Sebab, kejadian membuat panitia penyelenggara Formula E bisa melakukan langkah antisipasi atas adanya cuaca ekstrim.

"Kami beruntung kemarin ada badai, ada hujan yang cukup deras, sehingga kita bisa melihat bagaimana antisipasi kita," kata Gunung di sirkuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Senin (30/5/2022).

Pria yang juga menjabat Direktur Bisnis PT Jakarta Propertindo itu menuturkan, saat ini penyelenggara sedang memperbaiki atap yang roboh.

Perbaikan sekaligus pemasangan kembali atap tribun diperkirakan memakan waktu tiga hari.

Baca juga: Atap Tribun Sirkuit Formula E Ambruk Sepekan Jelang Balap, PDIP: Kejar Tayang, Keselamatan Diabaikan

Baca juga: Para Pembalap Formula E Bakal Jajal Sirkuit JIEC Ancol sehari Jelang Balapan

Seiring perbaikan atap, dipertimbangkan pula fasilitas-fasilitas lain yang disiapkan untuk membuat nyaman penonton.

"Bagaimana nanti membuat nyaman dari penonton, misalnya kita siapkan nanti ada jas hujan, ada payung, itu juga pastinya akan membuat penonton lebih nyaman," katanya.

Terkait cuaca ekstrim yang kemungkinan bisa terjadi saat balapan pada 4 Juni ini, Gunung memastikan penyelenggara sudah berkoordinasi dengan BMKG.

"Kita koordinasi dengan BMKG, kita lihat, kita pantau terus cuacanya seperti apa," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Kartiko membantah ambruknya atap tribun sirkuit Formula E Jakarta karena gagal konstruksi dan pembangunan yang terlalu cepat.

Menurutnya, tak ada kolerasi antara pembangunan yang cepat dengan robohnya atap tribun sirkuit Formula E Jakarta beberapa hari lalu.

Kata dia, semuanya terjadi lantaran faktor cuaca saat itu sehingga mempengaruhi pengerjaan yang belum sempurna.