Hello Weekend

Kisah Horor Mahasiswi Diprank oleh Makhluk Halus, Niat Mau Bantu Malah Dengar Cekikikan

Kisah horor yang dialami mahasiswi bernama Azzahra Ghitta tentunya bikin bulu kuduk berdiri.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jakarta
Azzahra Ghitta (kanan), mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang dan Gilang Ramadhan (kiri) dari Jurnal Indigo, menceritakan pengalamannya berteman dengan makhluk tak kasat mata di program Hello Weekend, kolaborasi Tribun Network dan Ghost Photography Community di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah horor yang dialami mahasiswi bernama Azzahra Ghitta tentunya bikin bulu kuduk berdiri.

Bagaimana tidak, penuturan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) itu mengaku dirinya kerap kali diprank oleh makhluk halus.

Bukan cuma sekali, mahasiswi yang akrab disapa Rara ini sudah beberapa kali mengalami hal tersebut.

Kata Rara, hal itu memang tak lepas dari kemampuan yang dialaminya.

Rara memiliki kemampuan indigo sehingga membuatnya terbiasa bersentuhan dengan makhluk tak kasat mata sejak kecil,

Baca juga: Diajak Kenalan Kuntilanak Berbahasa Sunda, Anak Indigo Ngaku Ditegur saat Lewat: Euy Bade Kamana?

Ia mengatakan, kemampuan indigo ini memang sudah turun-temurun di keluarganya.

"Di keluarga saya memang banyak yang memiliki kemampuan ini," kata Rara saat berbincang di acara Hello Weekend dilansir dari Youtube Tribun Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Diprank makhluk halus

Gilang Ramadhan (kiri) dari Jurnal Indigo dan Zahra (kanan), mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang, menceritakan pengalamannya berteman dengan makhluk tak kasat mata di program Hello Weekend, kolaborasi Tribun Network dan Ghost Photography Community di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2022).
Gilang Ramadhan (kiri) dari Jurnal Indigo dan Zahra (kanan), mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang, menceritakan pengalamannya berteman dengan makhluk tak kasat mata di program Hello Weekend, kolaborasi Tribun Network dan Ghost Photography Community di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2022). (Tribun Jakarta)

Dalam perbincangan itu, Rara menuturkan pengalamannya yang kerap diprank oleh makhluk halus.

Kata Rara, hal itu dialaminya ketika dia mendengar permohonan dari makhluk halus yang minta dikembalikan ke alamnya.

"Karena pada intinya mereka itu bisa ada di dunia ini karena ada sesuatu yang menghambat.

Sebenarnya mereka juga ga pengen, makanya malah banyak banget yang minta dibalikin buat kembali (ke dunianya)," kata Rara.

Namun rupanya terkadang niat tulus Rara untuk membantu para makhluk tak kasat mata untuk kembali ke alamnya ternyata malah jadi bahan candaan.

"Waktu itu dia nangis minta dibalikin ke tempat yang memang layak untuk dia.

Baca juga: Cerita Anak Indigo Punya Tiga Teman Tak Kasat Mata sampai Diajak Kenalan Kuntilanak Berbahasa Sunda

Tapi setelah aku bantu dia malah ketawa cekikikan, jadinya aku gamau bantu lagi karena merasa diprank," kata Rara.

Cerita anak indigo diajak kenalan kuntilanak

Dalam kesempatan yang sama, Gilang Ramadhan dari Jurnal Indigo menuturkan dirinya memang sejak kecil memiliki kemampuan indigo.

Kata Gilang, dia memiliki kemampuan indigo karena memang sudah turun menurun dari kakeknya.

Baca juga: Berbagi Pengalaman Horor Lewat Workshop Fotografi Hantu, Berani Ikut?

"Sempat ditutup (mata batin) sehingga gabisa ngeliat sama almarhum papah.

Tapi pas papah meninggal jadi bisa melihat lagi," kata Gilang pada 28 Mei 2022 lalu.

Meski awalnya syok karena sering melihat makhluk tak kasat mata, Gilang akhirnya terbiasa.

Ilustrasi hantu
Ilustrasi hantu (Youtube/Firma Animation)

Dia bahkan memiliki tiga teman khayalan yang setia menemaninya.

Kata Gilang, semua berawal saat dirinya masih duduk di kursi SMK.

Saat itu, terjadi kesurupan massal di sekolahnya.

Gilang malah berkenalan dengan seorang bocah tak kasat mata yang disebutnya berasal dari era kolonial.

"Pertama itu pas masih SMK. Kemudian seiring berjalannya waktu ada dua lagi teman khayalan saya.

Satu cowok dan dua cewek," tutur Gilang.

Baca juga: Viral Video Satu Keluarga Histeris Lihat Penampakan di Depan Rumah, Mbah Mijan: Itu Bukan Hantu

Disampaikan Gilang, ketiga teman tak kasat matanya itu berasal dari luar negeri.

"Semua bule, yang cowok itu yang paling nakal usianya 9 tahun.

Dia itu katanya meninggalnya ketembak.

Terus yang dua lainnya itu cewek usia 8 tahun dan ada yang lebih dewasa," paparnya.

Gilang Ramadhan (kiri) dari Jurnal Indigo dan Zahra (kanan), mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang, menceritakan pengalamannya berteman dengan makhluk tak kasat mata di program Hello Weekend, kolaborasi Tribun Network dan Ghost Photography Community di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2022).
Gilang Ramadhan (kiri) dari Jurnal Indigo dan Zahra (kanan), mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang, menceritakan pengalamannya berteman dengan makhluk tak kasat mata di program Hello Weekend, kolaborasi Tribun Network dan Ghost Photography Community di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5/2022). (Tribun Jakarta)

"Jadi memang semua bule dan hidup pada masa penjajahan," sambungnya

Kenal kuntilanak Sunda

Kendati tiga teman khayalannya saat ini berasal dari luar negeri, Gilang menuturkan dirinya juga pernah berteman dengan hantu lokal, dalam hal ini kuntilanak.

Uniknya, kata Gilang, kuntilanak tersebut menggunakan bahasa Sunda saat berkenalan dan berkomunikasi dengannya.

"Waktu itu Gilang pernah temenan sama kuntilanak dan asik banget diajak cerita," tutur Gilang.

Dijelaskan Gilang, awal perkenalannya dengan sang kuntilanak berbahasa Sunda itu juga unik.

Kuntilanak Sunda itu menempat rumah kosong yang berada di depan rumah Gilang.

Baca juga: Ceritakan Pengalaman Terberat, Ucapan Tukang Gali Kubur Soal Hantu Buat Bupati Bogor Tertawa

"Nah tiap keluar malam naik motor, kuntilanak ini nyautin "Euy bada kamana". Dia pakai bahasa Sunda," kata Gilang.

Saat itu, Gilang sudah tahu bahwa yang mengajaknya bicara itu adalah makhluk tak kasat mata.

"Pernah juga saya pulang kerja lagi asik main hape tiba-tiba
dari tembok dia muncul, bilang mau cerita," kata dia.

Namun, Gilang mengatakan saat ini dirinya sudah tak berkomunikasi lagi dengan kuntilanak berbahasa Sunda itu.

"Dia sekarang sudah hilang kebetulan ada pengajian di depan rumah mungkin terkena energi positifnya dan dia akhirnya nyeberang dan sekarang udah ga pernah ketemu lagi," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved