Sungai Cisadane Tercemar Berat, Sampah Kiriman dari Bogor dan Daerah Lain Menumpuk
Pemerintah Kabupaten Tangerang, mengakui pencemaran di aliran Sungai Cisadane, telah lama terjadi.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang, mengakui pencemaran di aliran Sungai Cisadane, telah lama terjadi.
Meski berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah, pemerhati lingkungan dan masyarakat, namun kondisi aliran Sungai Cisadane terus memburuk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Taufik mengatakan kalau persoalan tersebut sudah begitu lama terjadi.
"Persoalan ini sudah berlangsung lama sekali, mungkin semua pihak baik itu pemda dan pemerhati lingkungan sudah berbuat dan bekerja. Hanya kalau bekerja masing-masing hasilnya tidak optimal," kata Taufik saat dihubungi, Rabu (8/6/2022).
Dia berharap, sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kota dan Kabupaten yang teraliri aliran Sungai Cisadane bisa terjalin.
Baca juga: Sungai Cisadane Tercemar Berat, Sebulan Minimal Dapat 3 Ton Sampah Rumah Tangga Terutama Plastik
Supaya pencemaran di sungai yang airnya digunakan sebagai baku air PDAM Kabupaten Tangerang, tidak terus tercemar.
"Maka saran kami harus dilakukan pertemuan secara menyeluruh diikuti oleh Pusat, Proviinsi dan Pemda-pemda yang teraliri sungai tersebut," ujar Taufik.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Tangerang, sebagai hilir dari aliran sungai tersebut.
Karena hilir, makanya Kabupaten Tangerang paling terdampak terhadap kondisi pencemaran Sungai Cisadane.
Terutama persoalan banyaknya sampah di aliran sungai yang hulunya di Bogor, mengaliri Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang itu.
"Masalah terberat adalah Kabupaten Tangerang, karena aliran sungai dari hulu katakanlah dari Bogor, melewati Tangsel, melewati Kota Tangerang, hilirnya sampah tersebut ada di Kabupaten Tangerang," papar Taufik.
Diberitakan sebelumnya, kualitas air di aliran Sungai Cisadane, Tangerang, dipastikan mengalami pencemaran berat.

Pencemaran diakibatkan sampah plastik yang ditimbulkan dari kegiatan industri dan rumah tangga
Sampah-sampah itu mengalir dari Bogor hingga pantai utara Tangerang,
Aktifis lingkungan dari Bank sampah sungai Cisadane (Banksasuci), Ade Yunus, mengatakan kalau kondisi baku mutu air di sepanjang aliran sungai dalam kondisi tercemar.
Terutama diakibatkan pencemaran dari sampah-sampah plastik.
"Kategori berat. Relatif setiap bulan dari waste trap yang kami pasang memperoleh dua sampai tiga ton sampah dari aliran sungai Cisadane," kata Ade saat dihubungi, Selasa (7/6/2022).
Dari data yang diperoleh, pada dua bulan terakhir 2021 dan awal Januari 2022 kemarin, volume sampah yang terperangkap di waste trapmengalami peningkatan.
Mulai dari 2,4 ton di bulan November naik menjadi 3,5 ton di bulan Desember 2021.
"Untuk Januari 2022 masih diangka tiga ton lebih. Dengan sumbangan terbesar dari kantung plastik, saset kemasan, botol plastik PET, Styrofoam dan jenis-jenis sampah plastik lain," kata Ade.
"Kalau sudah mengandung mikro plastik, itu sudah kategori berat," tambah dia.
Baca juga: Sehari Berlalu, Pria yang Ceburkan Diri ke Sungai Cisadane Belakang Robinson Belum Ditemukan
Lebih terinck, untuk mikro plastik primer sendiri berasal dari yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia.
Seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian.
"Bila sampah plastik yang mengalir di sungai menuju lautan, menurut beberapa penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya," tuntas Ade.