Putra Ridwan Kamil Kecelakaan
17 Jam Mengudara, Jenazah Eril Sudah Dalam Perjalanan ke Bandung Dari Bandara Soekarno-Hatta
Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz sudah dalam perjalanan ke Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/6/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Untuk pengamanan proses kedatangan jenazah Eril dan rombongan di Bandara Soetya kota bagi jadi tiga, yakni rute, lokasi dan parkir," sambung Sigit.
Skemanya, jenazah Eril akan diturunkan dari Pesawat Qatar Airways sekira pukul 15.40 WIB.
Kemudian personel kepolisian akan mengawal jenazah dan rombongannyan ke Human Remains di Terminal Kargo.
Sesampainya di Human Remains untuk pengecekan dokumentasi, rombongan akan langsung dibawa ke Bandung melalui tol.
"Kedatangan nanti dari pesawat dengan prioritas penuh diharapkan 30-45 menit. Dari proses turun pesawat kemudian kegiatan penyerahan bisa selesai," terang Sigit.
"Dilanjutkan dengan perjalanan ke bandung diestimasi 1 sampai 1,5 jam," tambah dia.
Ia pun memastikan kalau semua proses di atas akan berjalan sesuai rencana dan lancar sampai ke Bandung, Jawa Barat.
Lantaran, saat kedatangan jenazah Eril, tidak pada waktu sibuk penerbangan dan sudah melewati waktu keberangkatan haji.
"Dalam hal ini enggak bertepatan dengan kegiatan keberangkatan haji, yang terjadwal hari ini ada beberapa kloter dengan pukul 06.00 WIB, 09.00 WIB dan 10.00 WIB. Kemudian kegiatan kargo sendiri enggak mengalami gangguan," tutur Sigit.
Kasatlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, kedatangan almarhum yang kerap disapa Eril itu tidak akan mengganggu aktivitas penerbangan di bandara.
"Skema lalu lintas yang diperlukan sudah dipersiapkan untuk hal tersebut," kata Bambang saat dihubungi, Minggu (12/6/2022)
Menurutnya, akses kargo dari pihak bandara akan menjadi jalur yang digunakan untuk proses pemulangan jenazah Eril.
Sehingga, aktivitas rutin di Bandara Soekarno-Hatta akan tetap berjalan seperti biasa.
"Kita menggunakan akses Terminal Kargo, jadi tidak akan mengganggu aktivitas pengguna jasa bandara yang melalui terminal," terang Bambang.
Apalagi, rekayasa lalu lintas yang diterapkan saat di bandara.