Pembangunan Tinggal 0,5 Persen dan Segera Diresmikan, Kawasan JIS Masih Dipenuhi Bedeng-bedeng

Cahrini memilih masih bertahan di pinggir rel lantaran belum ada kejelasan dari PT Jakpro selaku pengelola JIS maupun PT KAI selaku pemilik lahan

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Bedeng-bedeng masih memenuhi area luar Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Selasa (14/6/2022), jelang selesainya proyek pembangunan stadion.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Jelang diresmikan pada 25 Juni 2022, kini pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sudah mencapai 99,58 persen alias tersisa 0,5 persen.

Pada pekan ke-144 ini, pembangunan JIS masih mencakup penyelesaian, terutama perapihan akses dan area lanskap stadion. Termasuk di antaranya proses penyempurnaan lainnya pada daftar pekerjaan yang ada.

Seiring hampir selesainya pembangunan stadion kelas internasional tersebut, terpantau area di luar JIS masih dipenuhi bangunan-bangunan semi permanen yang ditempati warga.

Dari pantauan TribunJakarta.com, bedeng-bedeng tersebut berada di sisi Utara hingga sisi Timur JIS.

Sebagian bedeng merupakan tempat usaha, sementara sisanya ialah rumah semi permanen yang dihuni warga.

Baca juga: Nama JIS Diusulkan Diubah Jadi MH Thamrin, Keluarga: Kami Berharap dan Berdoa

Terpantau bedeng-bedeng tersebut berdiri di sepanjang rel kereta Kampung Bayam, di mana warga tampak beraktivitas.

Ada warga yang sedang berkumpul untuk sekadar bermain catur, ada pula yang sedang melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan memasak dalam bedeng persis di samping rel.

Potret terbaru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah musisi di Jakarta International Stadium (JIS).
Potret terbaru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama sejumlah musisi di Jakarta International Stadium (JIS). (Instagram Anies Baswedan)

Ruang sempit bedeng-bedeng tersebut tak menjadi penghalang untuk warga beraktivitas sementara bahaya mengintai apabila tak waspada saat kereta api melaju.

Salah satu warga, Cahrini tampak melayani pembeli di warung makan semi permanen yang ia bangun di pinggir rel, Selasa siang.

Warung sempit yang kira-kira berukuran 2 x 2 meter itu sekaligus menjadi tempat tinggal warga asal Indramayu tersebut.

Cahrini memilih masih bertahan di pinggir rel lantaran belum ada kejelasan dari PT Jakpro selaku pengelola JIS maupun PT KAI selaku pemilik lahan soal masa depan warga di sana.

Namun, beberapa waktu lalu Cahrini hanya mendapat imbauan bahwa bedeng-bedeng sepanjang rel itu tinggal menunggu jadwal pembongkaran yang disebutkan berjalan awal 2023.

"Sudah dapet imbauan, kalo kita kan baru di atas. Kalo yang di bawah (rel) udah (ganti rugi). Kalo kita kan nggak tau (terima atau enggak)," kata Cahrini saat ditemui pada Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sama-sama di Jakarta Utara, Ini Beda Perlakuan Anies ke JIS dan ITF Sunter Sampai DPRD Beri Sindiran

"Kemaren ditandai, dikasih nomer. Tahun baru mau digusur, termasuk warung saya," sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved